Channel9.id-Jakarta. Meninggalnya mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bernama Valencia Matalino Aryaputra (VMA), dalam acara pembaretan kegiatan Menwa di Sukabumi, dibeberkan secara lengkap kronologis kejadiannya. Mahasiswa Prodi Geografi angkatan 2022 ini dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 11 Mei 2023 ketika mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan Resimen Mahasiswa (Menwa).
Melalui keterangan tertulis pada Selasa (16/5), UNJ menghaturkan belasungkawa dan memaparkan kronologi meninggalnya VMA.
“Segenap pimpinan dan keluarga besar UNJ turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya VMA…,” tulis UNJ dalam keterangan resminya.
Menurut pihak humas UNJ acara pembaretan dan bakti sosial setiap tahun bagi anggota baru. Pada tahun ini, kegiatan tersebut digelar pada 10 hingga 13 Mei 2023. Adapun kegiatan ini diikuti oleh sembilan peserta dan 20 orang panitia.
“Pada proses pembaretan dan bakti sosial, peserta melakukan perjalanan jarak jauh dengan berjalan kaki atau long march,” lanjut UNJ. Long march ini dimulai dari Koramil Cibadak dan berakhir di Pantai Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Selama long march, peserta mengajar di daerah setempat dan memberi bantuan sosial berupa pembagian alat olahraga dan alquran bagi desa setempat yang dilalui.
Dalam perjalanan, “peserta membawa perbekalan air minum, istirahat, sholat, makan, dan pelayanan kesehatan sesuai standar operasional prosedur yang selama ini dilakukan dalam kegiatan pembaretan dan bakti sosial.”
Disebutkan pula bahwa Menwa UNJ juga bekerja sama dengan Koramil Cibadak. Pun turut melibatkan tiga orang tim Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Universitas Negeri Jakarta (KSR PMI Unit UNJ) dan pihak puskesmas setempat sebagai antisipasi apabila ada peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Sebelum kegiatan itu digelar, UNJ menjelaskan, Menwa UNJ telah mendapat izin dari kampus untuk menggelar kegiatan pembaretan dan bakti sosial. Menwa UNJ juga mewajibkan calon peserta untuk memenuhi berbagai syarat, termasuk surat bukti sehat dari dokter, mendapat izin dari orangtua atau wali, hingga surat pernyataan sanggup mengikuti kegiatan.
Selain itu, Menwa UNJ telah menyatakan bahwa AVM layak atau memenuhi syarat untuk mengikuti rangkaian kegiatannya. Namun, di saat kegiatan dilaksanakan, terjadi hal yang tak terduga. Pada Kamis, 11 Mei 2023, kondisi kesehatan VMA yang menurun. Ini terjadi ketika VMA mengikuti long march kurang lebih 10 km—yang dimulai dari Jalan Cikidang. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kronologi kejadian:
Pukul 11.45 WIB. Hal yang tidak terduga terjadi pada kondisi kesehatan VMA yang menurun. Pihak panitia dan KSR PMI Unit UNJ langsung memberikan pertolongan pertama.
Pukul 12.12 WIB. VMA langsung dievakuasi ke puskesmas terdekat, Puskesmas Cikidang, dengan menggunakan ambulan pendamping kegiatan.
Pukul 13.05 WIB. Pihak puskesmas kemudian merujuk VMA untuk dibawa ke RSUD Palabuhanratu, Sukabumi. Setibanya di sana, VMA langsung ditangani oleh dokter IGD dengan melakukan observasi, pemasangan infus, melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Pukul 14.30 WIB. VMA mengalami henti jantung dan henti napas.
Pukul 14.57 WIB. VMA dinyatakan meninggal dunia oleh dokter IGD RSUD Palabuhanratu.
Pada 15.54 WIB. Pihak panitia langsung menghubungi pihak orangtua VMA.
Pukul 18.50 WIB. dari RSUD Palabuhanratu, jenazah VMA langsung dibawa ke rumah duka yang berada di Cibubur, Jakarta Timur.
Sekitar pukul 22.30 WIB. VMA tiba di rumah duka.
“Setelah hal tak terduga itu terjadi, pihak panitia menghentikan kegiatan pada tanggal 11 Mei 2023. Pada tanggal 12 Mei 2023, panitia bersama peserta pulang ke tempat tinggal masing-masing,” lanjut UNJ.
Masih mengutip pernyataan UNJ, hasil rekam medis dari pihak RSUD Palabuhanratu menunjukkan bahwa VMA meninggal dunia akibat syok hipovolemik.
“Pada kondisi VMA, syok hipovolemik terjadi akibat hilangnya cairan tubuh dalam jumlah besar, sehingga jantung tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, organ tidak mendapatkan cukup oksigen. Dengan demikian, VMA meninggal dunia karena kondisi kesehatan yang menurun berdasarkan hasil rekam medis dari pihak RSUD Palabuhanratu,” jelas UNJ.
Lebih lanjut, atas meninggalnya VMA, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Wakil Dekan III FIS, dosen pembimbing, dan staf pengembang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Koorprodi Geografi FIS, hingga perwakilan pengurus Menwa UNJ langsung mendatangi tempat tinggal VMA di Jakarta Timur. Mereka juga hadir dalam pemulasaraan jenazah.
“Selain itu juga, perwakilan pimpinan UNJ turut ikut dalam pemakaman VMA di Magelang, Jawa Tengah, pada 12 Mei 2023,” sambung UNJ.
“Demikian pernyataan pers ini sebagai informasi resmi tentang informasi meninggalnya VMA yang mengikuti kegiatan di salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa UNJ. Semoga dapat menjadi bahan informasi yang utuh bagi masyarakat dan sivitas UNJ,” tutup UNJ.