Channel9.id-Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Ibnu Hajar di Gedung Rektorat UNJ, Kamis (21/9/2023). Dengan ditandatanganinya MoU ini, UNJ dan Yayasan Ibnu Hajar menyepakati pendirian dan pengelolaan sekolah laboratorium (Labschool) UNJ di tanah milik Yayasan Ibnu Hajar di Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat.
Labschool UNJ ini didirikan dengan tujuan untuk menunjang penyelenggaraan tridharma pendidikan tinggi serta penyelenggaraan pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara, Yayasan Ibnu Hajar sendiri menaungi SMA/SMK Taruna Andigha yang sudah berdiri hampir 23 tahun. Kini, sekolah yang berlokasi di tengah Kota Bogor itu sudah mengantongi akreditasi A dari pemerintah.
Acara penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor II Bidang Keuangan Prof. Ari Saptono, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Abdul Sukur, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof. Totok Bintoro, para dekan dan wakil dekan, para kepala biro dan para jajaran Badan Pengelola Sekolah (BPS) Labschool UNJ.
Kemudian dari pihak Yayasan Ibnu Hajar, turut hadir Ketua Dewan Pembina Yayasan Ibnu Hajar Andi Murniati Burhanuddin, Sekretaris Yayasan Ibnu Hajar Andi Surya Wijaya, dan para kepala sekolah di bawah naungan Yayasan Ibnu Hajar.
Dalam sambutannya, Rektor UNJ Prof. Komarudin mengingatkan agar niat utama dari pembangunan Labschool ini harus dilandasi dengan hal baik.
“Memang jujur saja, kerja sama ini tidak selalu mulus. Makanya saya selalu menekankan di awal, dasar utamanya adalah niat baik, bukan untuk bisnis. Niat baik untuk membantu mengembangkan pendidikan di Indonesia melalui Labschool,” ujarnya.
Prof. Komarudin menegaskan sebuah kerja sama harus dilandasi dengan perjanjian dan komitmen yang kuat. Ia juga menegaskan, UNJ sebagai lembaga pendidikan tidak pernah memiliki niat jahat dalam melakukan kerja sama.
“Saya tegas mengatakan ini karena UNJ itu akan punya Labschool yang lain, yang banyak. Kalau dari awal niatnya bisnis, maka saya yakin tidak benar ke depannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Komarudin berharap kerja sama UNJ dengan Yayasan Ibnu Hajar ini dapat terus terjalin atas dasar niat yang baik.
“Mudah-mudahan, Yayasan Ibnu Hajar kedepannya kita selalu harmoni dalam bekerja sama, terus berkembang mungkin tidak hanya di Kota Bogor. Kalau di wilayah lain ada lahan milik Ibnu Hajar, monggo saja dikembangkan. Yang penting niatnya baik dan berharap mendapat berkah dan ridho dari Allah SWT,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ibnu Hajar Andi Anzhar Cakra Wijaya mengaku merasa bangga karena telah menjadi bagian dari keluarga besar Labschool UNJ. Ia mengaku, lembaganya memang memiliki tujuan untuk bekerja sama dengan UNJ.
“Tentunya inspirasi dari sekolah Taruna Andigha ini menjadi sebuah sekolah yang bisa melahirkan generasi-generasi muda mendatang. Tentunya, tak lain menjadi tujuan kami juga bekerja sama dengan UNJ yang sudah hampir 50 tahun melaksanakan bidang pendidikan,” ungkap Andi Anzhar.
Kemudian, ia mengatakan yayasannya beberapa kali memberikan subsidi kepada siswa-siswa yang kekurangan biaya sekolah. Andi juga mengaku memiliki harapan, Yayasan Ibnu Hajar dapat menghasilkan banyak siswa dengan kualitas baik.
“Maka, kami bersama para stakeholders yayasan, bersepakat kita harus bertransformasi, bagaimana punya sesuatu yang kecil tapi berkualitas,” ujarnya.
“Tentunya itulah yang sama-sama mungkin akan kita coba kerjasamakan antara Labschool UNJ dengan Yayasan Ibnu Hajar Taruna Andigha,” sambung Andi.
Baca juga: UNJ dan UiTM Tandatangani Implementation Agreement, Jalin Kerja Sama di Bidang Pendidikan
Setelah memberikan sambutan, Prof. Komarudin dan Andi Anzhar menandatangani MoU pengadaan dan pengelolaan Labschool UNJ. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertukaran cendera mata berupa plakat oleh Prof. Komarudin dan Andi Anzhar.
HDP