Channel9.id – Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi tuan rumah perayaan European Day of Languages (EDL) 2025 yang digelar pada Kamis (25/9/2025) malam. Acara berlangsung di Aula Latif Hendraningrat UNJ dengan suasana meriah dan penuh semangat kebersamaan.
EDL 2025 juga dirayakan di berbagai kota di Eropa seperti Austria, Kroasia, Polandia, Belanda, dan Finlandia. Untuk kawasan Asia, perayaan utama di Indonesia dipusatkan di UNJ dan menjadi momentum penting bagi sivitas akademika dan masyarakat umum.
Tahun ini, EDL mengusung tema Languages Open Hearts and Minds yang diprakarsai oleh European Union National Institutes for Culture (EUNIC). Perwakilan dari 17 negara Eropa hadir dalam acara ini, di antaranya Belanda, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Ukraina, dan Swiss.
Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai lebih dari 700 orang. Karena kapasitas aula hanya 300 orang, panitia mengatur sistem bergantian agar semua peserta dapat mengikuti acara.
Acara dibuka dengan sambutan Wakil Rektor IV UNJ Andy Hadiyanto yang hadir mewakili rektor. Dalam sambutannya, Andy menyampaikan rasa bangga UNJ dipercaya menjadi tuan rumah perayaan ini.
“Malam ini adalah malam untuk belajar, malam untuk merayakan keragaman, malam untuk membuka hati dan pikiran,” ujarnya, disambut tepuk tangan riuh.
Deputy Head of Mission, Stéphane François Mechati, juga menyampaikan apresiasinya kepada UNJ dan para peserta. Ia menekankan pentingnya keragaman bahasa sebagai jembatan pergaulan global.
Menurutnya, kemampuan berbahasa tidak hanya memperluas kesempatan, tetapi juga memperkuat saling pengertian antarbangsa. Ia berharap kegiatan seperti ini mendorong generasi muda untuk lebih aktif belajar bahasa asing.
Salah satu sesi menarik adalah mini talks di setiap meja negara. Peserta dapat mempelajari bahasa dan budaya dengan mencoba mengucapkan salam, mendengar cerita rakyat, hingga mencicipi makanan khas yang disajikan secara sederhana.
Selain itu, perwakilan negara juga memberikan informasi tentang beasiswa, program pertukaran pelajar, dan peluang studi di Eropa. Hal ini menjadikan setiap meja bukan hanya tempat belajar, tetapi juga gerbang menuju masa depan akademik.
Peserta diberi kesempatan berpindah meja setiap 10–15 menit sehingga merasakan pengalaman seperti berkeliling Eropa dalam satu malam. Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mencatat kosakata baru dan berdialog langsung dengan perwakilan negara.
Panitia juga menghadirkan kuis interaktif dan permainan bahasa dengan hadiah seperti buku saku, tote bag, dan kartu pos. Aktivitas ini membuat suasana semakin hidup dan mendorong peserta aktif berpartisipasi.
Perayaan EDL 2025 bukan hanya hiburan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menguasai bahasa asing. Peserta diajak memahami bahwa bahasa membuka pintu komunikasi lintas budaya dan memperluas peluang global.
UNJ terus berkomitmen dalam pengembangan pembelajaran bahasa asing. Selain memiliki Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman dan Bahasa Prancis, UNJ juga menawarkan mata kuliah pilihan Bahasa Italia dengan pengajar penutur asli.
HT