Nasional

UNJ Kembali Kukuhkan 4 Guru Besar, Rektor: Bidang Ilmunya Sangatlah Baru dan Unik

Channel9.id – Jakarta. Universitas Negeri Jakarta atau UNJ kembali melaksanakan pengukuhan empat Guru Besar UNJ hari ini, yakni satu orang Guru Besar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan tiga orang dari Fakultas Teknik. Pengukuhan kali ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang kelima dari 22 orang Guru Besar yang akan dikukuhkan, pada gelaran tahap 2 ini.

Pengukuhan Guru Besar Tetap UNJ yaitu Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, S.Pd., M.Pd (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Olahraga Usia Dini); Prof. Dr. Soeprijanto, M.Pd (Guru Besar Bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran Teknik); Prof. Dr. Neneng Siti Silfi Ambarwati, S.Si., Apt., M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Komestika Bahan Alam); dan Prof. Dr. Efri Sandi, S.Pd., M.T (Guru Besar Bidang Ilmu Antena dan Propagasi Gelombang).

Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin mengatakan dikukuhkannya keempat guru besar hari ini, UNJ bertekad untuk terus meningkatkan keunggulan dan menghadirkan inovasi yang berkelanjutan, khususnya pada bidang pendidikan olahraga anak usia dini, evaluasi pembelajaran teknik, kosmetika bahan alam serta antena dan propagasi gelombang.

“Bagi UNJ keempat bidang ilmu para guru besar yang akan dikukuhkan hari ini sangatlah baru, unik, dan memberikan ruang bagi para dosen-dosen lainnya untuk menghadirkan kebaruan bidang ilmu atau kajian yang dihasilkan,” ujar Prof. Komarudin dalam sambutannya di Kampus A UNJ, Rabu (22/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Orasi Ilmiah Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, S.Pd., M.Pd. berjudul “Peta Jalan Pendidikan Olahraga Usia Dini Menuju Generasi Emas Indonesia 2045”.

Prof. Nofi menyatakan, peta jalan pendidikan olahraga anak usia dini merupakan suatu potret dimana akan digambarkan banyaknya komponen terlibat dan perlunya memperhatikan anak agar dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga, agar anak tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas Indonesia.

Selanjutnya, Prof. Novi menyatakan pada jalur formal untuk mendukung peta jalan ini maka diperlukan Program Studi yang berkontribusi pada pembangunan olahraga anak usia dini. Melalui jalur formal ini, kompetensi pendidik secara komprehensif dipersiapkan untuk dapat secara professional bekerja pada jalur Pendidikan olahraga anak usia dini.

“Selain itu, pada jalur non formal perlu adanya Sekolah Gerak. Keberadaan, Sekolah Gerak sebagai sarana masyarakat memperoleh pendidikan gerak melalui program yang berkualitas,” ujar Prof Novi.

Kedua, Orasi Ilmiah Prof. Dr. Soeprijanto, M.Pd mengangkat judul “Tantangan Evaluasi Pembelajaran Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 dalam Perspektif Global Pendidikan Vokasi”.

Menurut Prof. Soeprijanto, isu penting yang menyita perhatian dan menjadi tantangan para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan khususnya bagi para ahli evaluasi pembelajaran teknik/teknologi adalah Revolusi Industri 4.0 dan masyarakat 5.0.
Beberapa tantangan evaluasi pembelajaran teknik era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 adalah: 1). Asesmen penalaran tingkat tinggi; 2). Asesmen kinerja; 3). Penggunaan asesmen autentik; 4). Pengembangan instrumen, pemilihan taksonomi kompetensi; 5). Pengembangan instrumen; dan 6). Pemilihan dan pemanfaatan aplikasi pengukuran.

Selanjutnya, menurut Prof. Suprijanto dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan inovasi model pembelajaran teknik dengan mengetengahkan: 1) Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan Model Pembalajaran berbasis Projek (PJBL); 2). Taksonomi terpadu; 3). Perubahan paradigma dari assessment of learning menjadi assessment for learning dan assessment as learning; dan 4). Pembinaan vokasi.

Ketiga, Orasi Ilmiah Prof. Dr. Neneng Siti Silfi Ambarwati, S.Si., Apt., M.Si berjudul “Pengembangan Komestika Bahan Alam dari Tanaman Suku Clusiaceae”.

Prof. Neneng menjelaskan bahwa kosmetika bahan alam merupakan bidang yang terus berkembang dan berubah seiring dengan perubahan tren konsumen dan kebutuhan akan produk yang lebih ramah lingkungan.

“Kosmetika bahan alam adalah pilihan yang menarik dan bijaksana untuk merawat kecantikan kita dengan cara yang lebih alami dan berkelanjutan serta menjaga kesehatan kulit dan lingkungan,” tuturnya.

Sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Kosmetika Bahan Alam, Prof. Neneng berkomitmen untuk terus berkontribusi pada penelitian dan pengembangan produk kosmetika yang lebih baik, aman, dan berkelanjutan serta berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kecantikan alam dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan.

Keempat, Orasi Ilmiah Prof. Dr. Efri Sandi, S.Pd., M.T mengetengahkan judul “Kontribusi dan Tantangan Riset Antena untuk Teknologi Jaringan Telekomunikasi Masa Depan”. Prof. Efri menjelaskan bahwa ilmu antena dan propagasi gelombang masih sangat relevan untuk terus dikembangkan dalam menjawab berbagai perkembangan teknologi telekomunikasi masa depan.

Menurut Prof. Efri, perkembangan teknologi telekomunikasi masa depan yang harus didukung pengembangan teknologi antena yaitu: 1). Riset antena 6G and beyond; 2). Riset antena untuk millimeter/THz sensor untuk aplikasi teknologi otomotif otonom, AI machine, teknologi kesehatan/advance healthcare dan Internet of Everything (IoE); 3). Riset antena satelit dan antena komunikasi luar angkasa; 4). Riset untuk pengembangan struktur dan geometris antena sesuai perkembangan divais teknologi wireless dan material dielektrik antena.

“Karena pentingnya ilmu antena dan propagasi gelombang, peningkatan kualitas pembelajaran ilmu antena dan propagasi gelombang harus terus ditingkatkan sehingga dapat menghasilkan sumber daya berkualitas yang akan menjadi praktisi dan peneliti bidang telekomunikasi di masa depan,” paparnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  3  =