Nasional

UNJ Kukuhkan Empat Guru Besar Baru

Channel9.id-Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan sidang pengukuhan empat guru besar tetap di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan di Aula Latief Hendraningrat, Kampus A UNJ, Rabu (14/11/2023). Keempat guru besar baru tersebut adalah Prof. Nurhattati sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Suryadi sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Waluyo Hadi sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran Musik Sekolah Dasar, dan Prof. Asep Supena sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Rektor UNJ Prof Komarudin dalam sambutannya menyampaikan pengukuhan keempat Guru Besar dari Fakultas Ilmu Pendidikan merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang kedua dari 22 orang Guru Besar yang akan dikukuhkan pada gelaran tahap 2 ini.

Dengan dikukuhkannya keempat guru besar ini, katanya, UNJ memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya di bidang pendidikan yang menguatkan core LPTK UNJ, khususnya pada bidang manajemen pendidikan, teknologi pembelajaran, dan psikologi pendidikan.

“Semoga pencapaian ini, dapat memotivasi kita semua dan mendorong lahirnya inovasi pendidikan yang membawa kemaslahatan untuk bangsa dan negara,” ucap Prof. Komarudin.

Pada kesempatan pertama, Prof. Nurhattati menyampaikan orasi ilmiahnya yang mengangkat judul “Rekultivasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada Sekolah Dasar: Tantangan dan Peluang di Indonesia”. Ia menegaskan pentingnya upaya rekultivasi implementasi Manajemen Berbasis Sekolah karena beberapa alasan.

“Pertama, fenomena tingginya tingkat keragaman (diversitas dan kemajemukan) masyarakat bangsa Indonesia,” katanya.

Kedua, ada permasalahan terkait rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, diantaranya disebabkan rendahnya pengelolaan dan pengembangan institusi.

Ketiga, banyaknya jumlah SD yang membutuhkan advokasi dalam mengimplementasikan MBS, dan belum efektifnya penerapan model pengelolaan pendidikan secara sentralisasi.

“Terakhir, MBS menjadi pilihan rasional untuk diterapkan dan dikembangkan di Indonesia,”jelasnya.

Selanjutnya pada kesempatan kedua, orasi ilmiah yang berjudul “Tantangan dan Arah Pengembangan Manajemen Pendidikan di Indonesia Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0” disampaikan oleh Prof. Suryadi. Menurutnya, Manajemen Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk arah, efektifitas, dan mutu lembaga pendidikan.

“Terdapat beberapa tantangan manajemen pendidikan pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, diantaranya minat masyarakat dan tingkat pengeluaran terhadap pendidikan secara umum lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” paparnya.

Kemudian, keterbatasan praktik manajemen pendidikan saat ini antara tujuan pendidikan yang diharapkan dengan kenyataan yang dihasilkan.

“Cara kerja sistem yang dikelola oleh jaringan pengambil keputusan dan administrator di berbagai tingkatan. Terakhir, perkembangan teknologi, dan kepemimpinan inovatif.,” tuturnya.

Selanjutnya, kata Prof Suryadi, dalam rangka pengembangan manajemen pendidikan ke depan, maka perlu dilakukan penguatan paradigma keilmuan, transformasi manajemen pendidikan dan arah pengembangan manajemen sekolah, penguatan terhadap profesi manajemen Pendidikan, dan pengembangan konsep integrated sciences manajemen pendidikan.

Pada kesempatan ketiga, Prof. Waluyo Hadi menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Lagu Anak sebagai Media Integrasi Pengalaman Belajar dalam Penguatan Karakter Siswa Sekolah Dasar”. Judul ini merupakan refleksi dari kepakaran Prof. Waluyo pada bidang seni musik sekolah dasar dengan mengembangkan penciptaan lagu anak berbasis Kurikulum 13 berupa audio dan media audio visual.

Menurutnya, penggunaan lagu anak dalam penguatan pendidikan karakter atau perilaku siswa sekolah dasar memiliki peran yang penting dalam proses pendidikan. Di era teknologi saat ini, siswa dapat belajar dan merasakan musik dengan cara yang lebih interaktif dan menarik,yang pada gilirannya dapat memperkuat pengaruh positif  musik pada perkembangan akademik dan karakter siswa.

“Terdapat 10 cara di mana lagu anak dapat berkontribusi dalam menguatkan pendidikan karakter siswa, yaitu penanaman nilai-nilai positif, meningkatkan kesadaran emosional, pembelajaran Bahasa, peningkatan kreativitas, meningkatkan kepatuhan dan disipin;, pengenalan budaya dan nilai tradisional, mengajarkan etika bernyanyi bersama, meningkatkan kesadaran sosial, memupuk rasa kepedulian, dan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Terakhir, Prof. Asep Supena menyampaikan orasi ilmiahnya yang yang mengetengahkan judul “Metode Suku Kata Berbasis Multisensori untuk Mengatasi Kesulitan Membaca pada Disleksia”. Topik ini merupakan hasil konstruksi penelitian-penelitian Prof. Asep dalam 3 tahun terakhir. ‘Metode Suku Kata Berbasis Multisensori’ merupakan puncak temuan dari studi tentang disleksia.

Prof. Asep menjelaskan, metode suku kata berbasis multisensori sebagai cara yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa disleksia. Menurutnya, ada dua ciri utama dari metode suku kata berbasis multisensori. Pertama, penyajian serangkaian suku kata sebagai basis dalam mengajar membaca. Kedua, penyediaan pengalaman belajar yang bervariasi pada saat siswa belajar membaca yang mencakup pengalaman penglihatan, pendengaran, perabaan, dan kinestetik.

Baca juga: UNJ Pecahkan Rekor MURI Pengukuhan Guru Besar Terbanyak

Pada kesempatan ini, Ketua Senat UNJ Prof. Hafid Abbas menyampaikan selamat kepada para guru besar yang telah dikukuhkan hari ini. Ia menyampaikan guru besar yang baru dikukuhkan ini menjadi aset besar bagi UNJ yang saat ini sedang berproses menjadi PTNBH, harapannya bisa merubah reputasi UNJ menuju universitas kelas dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =