Channel9.id-Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengukuhkan tiga guru besar, yaitu: Prof. Esmar Budi, Prof. Maria Paristiowati, dan Prof. Wahyu Sri Ambar Arum, dalam Sidang Terbuka Universitas yang diselenggarakan di Aula Latif Hendraningrat UNJ, Jakarta, Selasa910/6/2025).
Prof. Esmar Budi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Fisika Material Komposit, Prof. Maria Paristiowati dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran Kimia, dan Prof. Wahyu Sri Ambar Arum dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pembelajaran.
Pada orasi ilmiahnya, Prof. Esmar Budi mengangkat judul “Lapisan Komposit Nikel Pelindung Aus dan Korosi dalam Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan”. Menurutnya, Nikel (Ni) merupakan material rekayasa yang banyak digunakan untuk melindungi material dari aus dan korosi serta banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi industri. Karena keuletannya, nikel juga digunakan untuk memperkuat sistem pelapisan TiN/SiN.
”Dengan perkembangan ilmu material, masa depan lapisan komposit nikel pelindung Aus dan Korosi akan sangat menjanjikan, terutama dengan tren pengembangan teknologi yang ramah lingkungan,” paparnya.
Orasi ilmiah kedua disampaikan Prof. Maria Paristiowati yang mengangkat judul “Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Kimia: Sebuah Contoh Transformasi Digital dalam Pendidikan, Peluang, dan Tantangan Bagi LPTK”. Menurutnya, pemanfaatan teknologi telah menjadi bagian integral dari proses pembelajaran kimia.
”Teknologi memungkinkan pembelajaran kimia yang banyak dengan konsep-konsep bersifat abstrak menjadi lebih menarik, interaktif, dan efisien,” katanya.
Maria juga menjelaskan bahwa guru sering kali menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu, Maria merekomendasikan agar LPTK menjadi garda terdepan dalam menghasilkan guru yang melek teknologi dan pedagogis untuk membangun generasi yang kritis, kreatif, dan adaptif.
Sementara itu, orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Wahyu Sri Ambar Arum yang berjudul “Transformasi Manajemen Pembelajaran melalui Teknologi Artificial Intelligence (AI): Menyongsong Era Pendidikan Society 5.0.” Menurutnya, transformasi manajemen pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) adalah strategi kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang adaptif, inovatif, dan humanis di era Society 5.0. AI bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan mitra strategis yang meningkatkan efektivitas pembelajaran, memberikan pengalaman yang lebih personal, serta membantu pendidik merancang metode pengajaran yang lebih efisien.
Hasil penelitian Prof. Ambar sejak 2023-2025 membuktikan efektivitas penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran karakter pancasila, kewarganegaraan, dan IPS. Selain itu, teknologi AI juga efektif dalam meningkatkan kompetensi profesional dan kinerja guru.
”Keberhasilan implementasi AI dalam transformasi manajemen pembelajaran tidak hanya bergantung pada kecanggihan teknologi, tetapi juga kesiapan infrastruktur, kompetensi pendidik, dan kebijakan yang mendukung penerapan AI secara etis dan inklusif. Kolaborasi lintas sektor pendidikan antara pemerintah, masyarakat, dan industri—sangat diperlukan untuk memastikan transformasi ini memberikan manfaat luas,” paparnya.
Rektor UNJ Prof. Komarudin dalam kesempatan yang sama mengatakan, pengukuhan dua Guru Besar dari FMIPA dan satu orang Guru Besar dari FIP hari ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang ketiga pada gelaran Pengukuhan Guru Besar di Tahun 2025. Dengan dikukuhkannya dua guru besar dari FMIPA dan satu guru besar dari FIP hari ini, UNJ memiliki tambahan Guru Besar pada bidang Fisika Material Komposit, Teknologi Pembelajaran Kimia, serta Ilmu Manajemen Pembelajaran.
”Pencapaian ini patut kita syukuri bersama, semoga menjadi energi dan inspirasi baru untuk menghasilkan karya-karya terbaik, inovatif, dan berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Baca juga: UNJ Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Tata Bunyi Bahasa Inggris dan Pengajaran BIPA