Channel9.id – Jakarta. Pada hari Kamis, 02 September 2021 telah berlangsung pengangkatan Tim Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas (RBZI) UNJ dengan struktur baru. Kegiatan ini dikoordinasikan lewat Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan.
Kegiatan yang dimulai pada Pukul 10.00 WIB dihadiri oleh, Dr. Agus Dudung Selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Kepegawaian, Para Wakil Dekan dan Direktur II di Lingkungan UNJ, Sekretaris Lembaga, Staf Pengembang Wakil Rektor 2, dan Tim RBZI.
Acara dibuka lewat pengarahan dari Dr. Agus Dudung. Ia menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi banyak pihak yang membantu pogram kegiatan ini.
“Hari ini saya sangat bahagia sekali, karena saya akan dibantu banyak dan mudah-mudahan selalu bersinergi dengan Dr. Robertus Robet sebagai Ketua TIM RBZI UNJ, dan berterima kasih kepada Prof. Rizan atas segala kegiatan di RBZI UNJ yang sudah dilaksanakan sangat baik dan bertanggung jawab,” katanya.
Ia berharap dengan Tim RBZI yang baru ini dapat lebih baik dan inovatif lagi dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
“Mudah-mudahan dengan adanya Tim RBZI di bawah kepemimpinan Dr. Robertus Robet, semua menjadi lebih baik dari bidang akademik, birokrasi maupun bidang lainnya yang sangat dibutuhkan oleh kita, sehingga dapat menjadikan UNJ lebih baik dan harmonis,” ungkap Agus Dudung.
Baca juga: UNJ Raih Rekor MURI Atas Senam Sensi di Penutupan PKKMB 2021
Sementara itu Prof. Rizan selaku Sekretaris TIM RBZI UNJ yang sebelumnya menyampaikan, dirinya yakin kepada Dr.Robertus Robet. Malahan pihaknya sangat percaya kalau Tim RBZI pasti akan lebih baik lagi, kelihatannya dalam buku change management memang perubahan itu sendiri yang kekal.
“Saya doakan tetap sehat dan lebih semangat untuk TIM RBZI yang baru, mohon maaf dan terima kasih kepada Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan beserta staf pengembang atas amanah yang sudah diberikan,” ungkap Rizan.
Dr. Robertus Robet, MA selaku Ketua TIM RBZI UNJ yang baru juga menyampaikan, terima kasih kepada teman Tim RBZI yang lama atas pencapaiannya selama ini.
“Saya tahu persis ini urusan Reformasi Birokrasi (RB) Zona Integritas (ZI) dan wilayah bebas korupsi,” ujar Robertus.
Menurutnya, ketiga istilah itu paralel, zona integritas dapat dicapai apabila ada reformasi birokrasi, dan wilayah bebas korupsi tercapai apabila adanya reformasi birokrasi. Tiga istilah itu terpisah-pisah tapi pada prosesnya itu satu dan simultan.
“Saya ambil ini sebagai amanah, karena ini merupakan bagian dari kontribusi kita. Mari kita bersama-sama membangun lembaga tempat kita bekerja dan mengabdi ini untuk semakin baik. Saya kira, kita mulai dari apa yang bisa kita lakukan dahulu, kalau kita bisa membantu UNJ berarti kita bisa membantu Pendidikan Indonesia. Kalau kita bisa membantu pendidikan Indonesia maka kita bisa membantu Indonesia. Untuk itu Saya butuh bantuan bapak/ibu untuk saling bekerja sama.” jelas Robertus dalam sambutannya.
Robertus menambahkan bahwa dengan adanya tim RBZI ini mencerminkan komitmen yang kuat dari UNJ untuk mendorong perubahan dalam kultur organisasi, perbaikan dan percepatan pelayanan universitas, di pelbagai lini, hingga tercapai kualitas birokrasi yang makin bersih, baik dan melayani.
“Tim RBZI akan bekerja sungguh-sungguh untuk menyediakan kerangka orientasi yang bisa digunakan oleh segenap unit kerja di UNJ untuk makin mengencangkan reformasi birokrasi, membangun wilayah bebas korupsi dan zona integritas,” tutup Robertus.
Sementara itu Rektor UNJ, Prof. Komarudin menegaskan bahwa dengan adanya tim RBZI ini diharapkan dapat membangun UNJ yang berintegritas dan bebas korupsi. Struktur baru tim RBZI adalah Ketua tidak dirangkap oleh pejabat, tapi salah seorang dosen yang dipandang kompeten dan kapabel dalam bidang reformasi birokrasi dalam upaya membangun zona integritas dan wilayah bebas korupsi.
“Saya percaya Dr. Robertus Robet dan tim dapat mengemban amanah ini,” harap Komarudin.
Ditambahkan dia, dengan pemisahan pada posisi jabatan di tim RBZI ini diharapkan ketua tim lebih fokus dan leluasa dalam mendesain konsep dan merancang program-program reformasi yang mencakup 8 area perubahan.
“Pada ujungnya terwujud kampus berintegritas yang bebas korupsi. Potensi besar yang dimiliki UNJ harus mampu diakumulasi menjadi ledakan energi positif kemajuan universitas,” ujar Komarudin.
IG