Channel9.id-Jakarta. Semenjak pandemi virus Corona (SARS-COV-2) merebak di dunia, masyarakat dihimbau untuk tetap tinggal di rumah. Dengan begitu, nyaris seluruh kegiatan luar rumah dialihkan ke rumah. Kemudian dikenal istilah kerja dari rumah atau work from home (WFH), dan sekolah dari rumah atau school from home (SFH).
Selama masa ini, layanan video kian populer karena fungsinya yang menyokong kegiatan itu. Adapun salah satu aplikasi yang melejit popularitasnya di masa ini yaitu Zoom.
Namun, Zoom kini mendapat gesekan dari pesaingnya, Facebook.
Anak perusahaan Facebook, WhatsApp, menambah partisipan hingga 8 orang di panggilan suara dan video saat panggilan grup. Sebelumnya WhatsApp membatasi partisipan hanya 4 orang saja. Fitur ini baru tersedia di versi beta 2.20.133 untuk Android dan 2.20.50.25 iOS, namun Facebook telah mengkonfirmasi akan merilisnya secara resmi.
Tak lama berselang, Facebook memperbarui fitur Messenger Rooms-nya. Fitur ini kini bisa menampung hingga 50 partisipan dalam konferensi video. Fitur tersebut dapat dipakai di Facebook Messenger dan Grup Facebook.
Memang jumlah maksimal peserta tidak sebanyak Zoom, yang bisa memuat sampai 100 partisipan. Namun, dengan nama besaarnya, Facebook bisa saja membuat orang berpaling atau mencobanya.
Perilisan Messenger Rooms berimbas pada penurunan harga saham Zoom, sedangkan Facebook sebaliknya. Harga saham Zoom mengalami penurunan cukup besar sebanyak 6%, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (27/4). Sementara, harga saham Facebook naik 2,7% saat Messenger Rooms diumumkan.
Banyak investor yang menilai Messenger Rooms adalah ancaman potensial bagi Zoom. Pasalnya, Messenger Rooms terlihat menjanjikan, dengan jumlah partisipannya dan fiturnya yang lumayan lengkap.
“Belakangan ini, Facebook merasakan ada permintaan untuk video real time. Di WhatsApp dan Messenger, lebih dari 700 juta akun berpartisipasi dalam fitur panggilan setiap hari,” ungkap Facebook mengenai alasan peluncuran Messenger Rooms.
Kendati begitu, Zoom masih populer, dengan 300 juta meeting dilakukan setiap hari di layanannya. Namun, kehadiran layanan yang didirikan oleh Erik Yuan ini mendapat ancaman dari nama Facebook dan juga raksasa lain seperti Google dan Microsoft.
(LH)