Channel9.id-Jakarta. Saham Aramco dengan cepat naik 10% hingga menembus batas atas usai Initial Public Offering (IPO) yang disebut sebagai penawaran terbesar di dunia, Rabu (11/12). Investor di Arab Saudi berbondong-bondong membeli saham perusahaan minyak itu.
Saham meningkat dari harga IPO 32 riyal Saudi atau sekitar Rp119.680 meningkat menjadi 35,2 riyal Saudi pada perdagangan pertama. Meski demikian, hasil tersebut masih jauh dari harapan putra mahkota Mohamed bin Salman (MBS).
Ia berharap penjualan bisa mencapai lebih 1,5% dari perusahaan dan mengumpulkan dana hingga USD100 miliar. Pemerintah Saudi berharap investor asing membeli saham hingga USD1,7 triliun. Namun, Aramco hanya mendapatkan USD25,6 miliar dan sebagian besar dibeli oleh investor dari Saudi sendiri.
Dikutip dari TheWall Street Journal, investor asing menilai saham yang ditawarkan terlalu mahal dibanding dengan industri sejenis seperti Exxon dan Chevron. Selain itu, investor asing juga memiliki kekuatiran akan kendali dari pemerintah Saudi pascapenyerangan rudal terhadap kilang minyak Aramco.
Sebelumnya, Aramco diserang drone yang meluluhlantakkan dua ladang minyaknya pada 15 September lalu. Serangan tersebut memotong hasil produksi sebesar 5,7 barel per hari, lebih dari 5% dari pasokan minyak global.
Pemerintah Saudi menuding Iran berada dibalik penyerangan tersebut. Iran membantah keras tuduhan itu.
