Channel9.id – Jakarta. Sebagian jemaah haji Indonesia seolah mendapat ujian saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci tahun ini. Sejumlah jemaah haji Indonesia, khususnya dari maktab 34 di Mina, Arab Saudi, dikabarkan belum mendapat makanan sejak pagi kemarin waktu setempat. Masalah ini pun sudah dilaporkan ke Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI.
Salah satu anggota Timwas Haji DPR, Mufti Anam mengaku mendapat laporan tersebut. Menurut Anam, berdasarkan informasi tersebut, permasalahan pasokan makanan untuk jemaah haji Indonesia ternyata tak hanya di maktab 34.
“Maktab 34 tidak dapat makan dari kemarin pagi, siang, dan sekarang. Mereka melihat maktab lain ada makan dan ada proses-proses masak, tapi di maktab 34 tidak ada,” kata Anam kepada wartawan di Makkah, Kamis (29/6/2023).
“Ada beberapa maktab lain sering kali terlambat, misalnya maktab 38,” imbuhnya.
Anam mengatakan keterlambatan makanan untuk jemaah haji Indonesia di maktab 38 juga terjadi saat ini. Mereka kini bahkan belum makan dan air minum juga sangat minim.
“Sekarang banyak jemaah yang maag dan dehidrasi,” ucap Anam.
Ia menyebut situasi tersebut sangat darurat. Anam meminta Kementerian Agama segera mengambil langkah taktis.
“Jika tidak memungkinkan, segera belikan fastfood, roti, atau minimal sediakan air mineral yang cukup. Ini baru dapil saya, bagaimana tempat lain, saya yakin banyak yang terjadi demikian,” ujarnya.
Anam meminta situasi tersebut segera diatasi untuk menghindari makin banyaknya jemaah haji Indonesia yang jatuh sakit.
“Tentu situasi ini perlu segera diatasi agar tidak semakin banyak jamaah yang jatuh sakit,” tegasnya.
Anam memastikan sudah mengadukan permasalahan itu kepada Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU). Menurutnya, kini masalah tersebut sedang dalam penanganan tim dari Dirjen PHU.
“Saya langsung kontak Dirjen PHU untuk segera diatasin. Saat ini sedang proses diatasi. Saya pantau terus tindak lanjutnya. Mohon jemaah juga WA saya jika ada keluhan. Pasti langsung saya cari solusinya,” imbuhnya.
Masalah lain yang dihadapi jemaah haji Indonesia, yakni sempat telantarnya mereka di Muzdalifah selama berjam-jam, lalu dievakuasi ke Mina. Mereka juga masih diuji kesabarannya dengan penuh sesaknya tenda.
Ada juga sejumlah masalah yang dialami jemaah, mulai dari soal makanan hingga kapasitas isi kamar di pemondokan.
Puncak masalah bagi jemaah terjadi pada Rabu (28/6/2023), usai Wukuf di Arafah. Sebagian jemaah haji Indonesia telantar di Muzdalifah dari dini hari hingga siang waktu Arab Saudi. Kondisi sebagian jemaah mengkhawatirkan karena jemaah kehabisan air dan makanan.
Kondisi jemaah semakin parah karena suhu di Arab Saudi sedang panas. Saat itu, suhu di sekitar Masjidil Haram mencapai 42 derajat celcius. Biasanya, suhu di Muzdalifah lebih tinggi dari Masjidil Haram.
Penyebab jemaah telantar di Muzdalifah ini disinyalir karena ada kendala dalam pengangkutan. Bus Taraddudi menuju Mina untuk mengakut jemaah terhambat karena macet.
“Jalur Taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antarjemput jemaah. Di tambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Kondisi ini menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Muzdalifah, Rabu (27/6/2023).
Baca juga: Di Bawah Cuaca 41 Derajat Celcius, Ribuan Jemaah Haji Indonesia Sempat Terlantar di Muzdalifah
HT