Nasional

Vaksinasi Jepang Lamban, Pengamat: Indonesia Buka Opsi Tidak Kirim Atlet ke Olimpiade

Channel9.id-Jakarta. Pakar Kebijakan Publlik Achmad Nur Hidayat MPP menyatakan Indonesia perlu membuka opsi untuk tidak mengirimkan atletnya ke Olimpiade Tokyo 2021. Hidayat menilai, salah satu faktornya adalah kurang seriusnya program vaksinasi di negeri sakura itu.

“Lambannya vaksinasi di Jepang mengangkat rasa kekhawatiran yang besar terhadap kesehatan para delegasi dan atlet dunia. Indonesia perlu dengan seksama memantau progres vaksinasi di Jepang. Bila dirasa Jepang tidak aman dari Covid-19, Indonesia dapat memilih opsi menunda kedatangan delegasinya ikut Olimpiade,” ujarnya, dikutip dari rmol.id, Rabu (21/4).

Direktur Eksekutif Narasi Institute ini menegaskan, Pemerintah harus mengutamakan kesehatan atlet dan delegasi Indonesia dibandingkan gegap gempita Olimpiade Tokyo.

“Ketakutan kita terhadap Olimpiade Tokyo sangat beralasan karena tingkat vaksinasi Jepang kurang dari 1 persen di seluruh populasi Jepang. Padahal Jepang merupakan negara dengan mayoritas orang berusia senja di dunia, 28 persen penduduk Jepang adalah berusia 65 atau lebih,” jelas Hidayat.

“Ini semua demi kesehatan para atlet yang merupakan putra-putra terbaik bangsa, kita harus prioritaskan kesehatan mereka. Bila Jepang tidak serius mencegah Covid-19, Indonesia harus mengumumkan pembatalannya ikut Olimpiade,” sambungnya.

Baca juga: Jepang Perketat Aturan Masuk, Dubes Heri Akhmadi: Pemerintah Berhati-hati 

Ia menilai, sebenarnya publik Jepang sendiri kurang antusias terhadap event Olimpiade ini, lantaran pandemi Covid-19 yang masih menjadi ancaman dunia.

Laporan internal Narasi Insititute menjelaskan, alasan rendahnya tingkat vaksinasi di Jepang cukup kompleks. Bukan sekadar pasokan vaksin dari Pfizer yang terhambat, namun kampanye vaksinasi di Jepang juga rendah. Banyak publik Jepang merasa tidak puas dengan informasi vaksinasi dari Pemerintah.

Banyak di antara mereka bertanya mengapa negara berteknologi maju seperti Jepang tidak dapat memproduksi vaksinnya sendiri di bawah lisensi dari salah satu perusahaan farmasi besar. Atau mengapa persetujuan darurat tidak dapat diberikan untuk vaksin lain.

Sejauh ini, persetujuan darurat di Jepang baru dirilis untuk vaksin Pfizer.

Vaksinasi Jepang untuk kelompok lanjut usia, di atas 60 tahun, baru berlangsung pada 12 April 2021. Jika para atlet jadi mendapat vaksinasi, mereka mesti menanti urutan setelah vaksinasi para lansia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =