Vape Tidak Bisa Menjadi Alternatif Rokok
Lifestyle & Sport

Vape Tidak Bisa Menjadi Alternatif Rokok

Channel9.id-Jakarta. Vape atau rokok elektrik seringkali dianggap sebagai alternatif rokok konvensional. Selain itu, vape juga diminati karena memiliki pilihan rasa buah-buahan, kue-kue, atau makanan. Asap pembunagan vaping pun lebih diterima dibanding rokok kretek. Namun, penggunaan rokok elektrik memiliki masalah terhadap kesehatan penggunanya.

Bahkan beberapa negara telah secara tegas melarang penggunaannya. Salah satunya adalah pemerintah Thailand melalui kementerian Kesehatan yang melarang penggunaan dan import produk ini. Alasan utamanya adalah maraknya penggunaan produk ini yang mencapai 80.000 perokok elektrik berumur 15-24 tahun. Pemerintah Singapura melalui peraturan produk tembakau melarang kepemilikan, pembelian, dan penggunaan produk ini pada Februari 2018. Pelanggar dapat dedenda mencapai 10.000 dolar atau enam bulan kurungan.

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh rokok elektrik adalah Evali atau E-Ciggaratte or vaping use-associated lung injury. Evali sendiri merupakan penyakit paru serius dengan pembengkakkan paru-paru. Lung.com mencatat Evali disebabkan oleh vitamin E asestat sebagai penyebab utama Evali. CDC melaporkan bahwa pasien Evali membandingkan cairan Bronchoalveolar lavage (BAL) lebih banyak dibanding orang sehat. Vitemin E asetat sendiri tidak ditemukan di cairan BAL dibanding orang sehat.

Dilansir dari tulisan halodoc, vitamin E sendiri memang tidak berbahaya dalam produk suplemen atau penggunaan di kulit, namun efeknya berbeda saat dihirup.

Baca juga: Studi Baru Buktikan Tak ada Telat tuk Berhenti Merokok

Disamping itu, beberapa gejala penyakit serius yang dapat dialami oleh pengguna rokok elektrik adalah penyakit paru Obstruktif Kronik, Popcorn Lung, Pneumonia Lipoid, dan Pnemotoraks. Penyakit paru obstruktif kronik menyebabkan peradangan paru-paru kronis sehingga aliran udara terhambat. Popcorn lung sendiri adalah kondisi langsung kerusakan saluran udara kecil di paru-paru. Pneumonia Lipoid disebabkan oleh asam lemak memasuki paru-paru sehingga terjadi peradangan. Sedangkan Pneumotoraks disebabkan adanya lubang di paru-paru tempat oksigen keluar.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24  +    =  30