Channel9.id-Jakarta. Inilah desa sentra durian yang namanya tengah moncer, Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Dari desa ini, puluhan ribu pohon durian menyuplai kebutuhan seluruh negeri.
Sepertinya, durian telah menjadi nadi hidup warga Alasmalang. Dari desa ini, lahir varietas baru yang konon ceritanya, bagi pencinta durian, lebih bermutu dibanding Montong Thailand.
Wakil MPR Akhmad Muzani Penghobi durian Kesengsem dan menyambangi ke sentra Durian Bawor yang berada dikecamatan kemranjen kabupaten Banyumas.
Duren Bawor adalah hasil inovasi dan kerja keras petani Alasmalang yang sangat gigih sehingga menghasilkan Duren Bawor yang sekarang menjadi primadona pecinta duren. Sesuai namanya, pohon durian Bawor cepat besar lantaran berkaki ganda. Setidaknya ada dua batang akar. Paling populer tiga akar.
Lantaran berkaki lebih dari satu, pohon durian Bawor muda rakus makanan. Karena nutrisinya lebih dari cukup, si batang tanaman cepat besar dan cepat berbuah.
Buahnya pun besar-besar. Rata-rata berbobot antara tiga hingga lima kilogram. Banyak pula yang enam atau tujuh kilogram per buah.
Daging buahnya berwarna kuning kemerahan. Makanya, durian Bawor juga disebut sebagai Montong Oranye. Rasanya luar biasa, manis, legit dan ada rasa sedikit pahit menempel di lidah.
Sepanjang gang, tampak pohon durian. Ada pula pekarangan yang dimanfaatkan untuk membesarkan bibit durian. Bahkan, di depan musala pun tumbuh pohon durian.
Paling banyak adalah durian Bawor alias Kromo. Selanjutnya, ada pula Cani dan durian yang kini juga tengah naik daun, Musangking, durian Duri Hitam, durian Gundul, dan durian Merah.
Selayaknya tanaman, buah pun ada musimnya. Akhir tahun hingga awal tahun adalah musimnya buah durian. Pun di Alasmalang. Oktober-November diperkirakan adalah musim puncak durian.