Channel9.id-Jakarta. Video pendek tak bisa dilepaskan dari keseharian orang Indonesia yang suka menggunakan internet. Hal ini dibuktikan oleh hasil riset Ipsos, sebuah perusahaan riset pasar. Didapati bahwa penetrasi penggunaan video pendek di Indonesia ada di urutan ketiga, di bawah media sosial dan video panjang.
Executive Director Ipsos Joseph Kristofel menambahkan bahwa orang Indonesia menghabiskan waktu lebih dari dua jam dalam sehari untuk menonton video pendek.
“Ini cukup fenomenal. Kita duduk saja nggak kerasa. Buka, buka, buka sambil nonton video. Digabungin, ditotal, diakumulasi dalam satu hari ternyata sampai dua jam. Pada saat di kantor, pada saat di rumah, sebelum tidur. Intinya ketika ada masa-masa luang langsung ambil HP cek video-video pendek,” ujar Joseph saat konferensi pers SnackVideo, Selasa (7/3).
Hasil riset Ipsos juga menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna (56%) menonton video pendek untuk membuang waktu saat bosan, diikuti hiburan (53%) dan pengetahuan (41%).
Joseph menuturkan bahwa platform video pendek di Indonesia sudah memasuki fase diferensiasi. Masing-masing platform bekerja keras untuk membuat platform-nya terlihat unik. “Ada yang jadi e-commerce sosial, kemudian ada yang livestreaming, kalau dari SnackVideo ada scripted drama. Itu jadi salah satu uniqueness, satu kekuatan yang mungkin agak sedikit beda kalau dibandingkan dengan platform yang lain,” sambungnya.
Lebih lanjut, Joseph memprediksi tren video pendek bisa menyalip posisi nomor satu karena frekuensi penggunaannya mulai setara dengan media sosial. Apalagi pertumbuhan rata-rata platform video pendek di Indonesia mencapai 55% dalam tiga tahun terakhir.
“Kalau dari penetrasinya memang media sosial masih nomor satu. Tapi yang perlu diantisipasi adalah frekuensi aksesnya, frekuensi penggunaannya. Jadi video pendek ke depan akan jadi satu platform media yang akan menjadi mainstream,” tutur Joseph.
Baca juga: Tak Mau Kalah dengan Pesaing, TikTok Perpanjang Durasi Video