Ekbis

Waduh! Bapanas Prediksi Produksi Beras Anjlok 500 Ribu Ton

Channel9.id – Jakarta. Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Perum Bulog terus bersiap menyambut panen raya di 2024 ini. Penyerapan produksi dalam negeri guna memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi prioritas demi ketahanan pangan nasional.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pada Desember 2023, The United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan total produksi beras global pada 2023/2024 akan menurun hampir 3,8 juta ton.

Produksi beras Indonesia termasuk yang diproyeksikan akan menurun 500 ribu ton dan ini disebabkan terlambatnya musim penghujan.

“Kementerian Pertanian hari ini sedang bekerja keras untuk tanam. Bapak Presiden telah meminta kami untuk serap produksi dalam negeri. Jadi kita ingin 3 atau 4 bulan ke depan, beras yang kita distribusikan ini, kalau bisa sudah dari petani kita,” ujar Arief saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kegiatan distribusi bantuan di Gudang Perum Bulog Klahang Banyumas Jawa Tengah, Rabu (03/01/2024).

“Saat ini CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) stoknya sudah mulai naik. Kita berterima kasih kepada Ibu Menteri Keuangan beserta jajaran. Ke depannya BUMN bidang pangan akan disiapkan dana penjaminan senilai Rp 28,7 triliun. Tapi ini bukan uang habis pakai melainkan di convert diberikan kepada Bulog dan ID FOOD untuk melakukan offtake produksi dalam negeri,” ungkapnya.

“Kita lihat salah satu kendala dari petani dan peternak kita adalah kepastian offtaker ya. Jadi Bapak Presiden perintahnya semua petani dan peternak itu sedulur kita itu, agar fokus bekerja saja, nanti hasilnya disiapkan oleh BUMN di bidang pangan dan diserap dengan harga yang bagus,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.

Arief Prasetyo Adi menambahkan dalam kesempatan tersebut menuturkan bantuan pangan beras tahun ini secara serentak sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia sejak 2 Januari. Ia mengatakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merupakan database penerima bantuan yang digunakan pada bantuan pangan 2024 ini.

“Kemarin sudah kita mulai bantuan pangan beras, hari ini di Purwokerto, nanti siang ada di Tegal. Tentunya ini serempak di seluruh Indonesia. Ini kita sasar sekitar 22 juta KPM, datanya dari Kemenko PMK,” paparnya.

“Jadi ada data P3KE, data ini memang sudah dilakukan verifikasi oleh Kemenkeu (Kementerian Keuangan), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan juga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), sehingga data ini tentunya kita anggap yang paling akurat hari ini,” beber Arief.

“Apabila ada masyarakat yang belum termasuk dalam data ini, bisa diusulkan lewat RT/RW (Rukun Tetangga dan Rukun Warga). Kemudian nanti di verifikasi, sehingga di bulan berikutnya bisa kita mutakhirkan datanya,” sambungnya.

Arief turut mengapresiasi PT Pos Indonesia yang berperan sebagai salah satu transporter bantuan pangan beras. Ia mengatakan infrastruktur logistik yang dimiliki Pos Indonesia memang mumpuni dan mampu menjangkau ke seluruh Indonesia.

“PT Pos sebagai salah satu transporter bantuan pangan beras, tentunya ini melalui lelang. Jadi kita open bidding, kita lelang terbuka. Ini kurang lebih sekitar Rp 1,5 triliun yang harus disiapkan oleh Bulog untuk mendistribusikan 6 bulan ke depan,” ungkapnya.

“Kalau menurut saya hari ini memang PT Pos yang paling layak karena infrastrukturnya mumpuni. Kemudian SDM (Sumber Daya Manusia) dan bahkan punya motor sampai ke kelurahan-kelurahan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) yang ada di Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga: Jokowi Curhat Sulitnya RI Setop Impor Beras, Ini Penyebabnya

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  59  =  60