Politik

Wakil Ketua Komisi IX DPR Minta Pemerintah Edukasi Bahaya Mudik

Channel9.id-Jakarta. Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena menilai, pemerintah seharusnya memberikan edukasi ke masyarakat soal bahaya mudik di tengah pandemi virus Corona. Edukasi bahaya itu, dinilai lebih penting daripada perdebatan boleh atau tidaknya mudik untuk masyarakat.

“Jadi yang penting sekarang ini adalah bukan mengatur orang mudik atau tidak mudik, itu sebenarnya tidak terlalu urgent saat ini. Yang penting adalah mengatur atau memberikan edukasi tentang bahayanya orang mudik jika dia memang dari zona merah,” katanya kepada wartawan, Jumat (3/4).

Melki menyatakan, pemerintah perlu mengedukasi warga bahayanya mudik karena berpotensi menularkan virus. Apalagi, menurutnya, bagi masyarakat yang berasal dari daerah yang sudah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus Corona.

“Mestinya pemerintah memberikan edukasi tentang bahayanya ketika mereka pulang ke kampung. Justru kan sekarang orang harus diberi tahu bahwa, daripada dia pulang ke kampung untuk urusan mudik, malah bisa berpotensi untuk membawa penyakit, apalagi kalau dia dari zona merah,” ujarnya.

Menurut Melki, warga yang ingin pulang kampung harus memastikan dirinya negatif Corona melalui pemeriksaan rapid test hingga PCR. Jika tak ada hasil pemeriksaan negatif, Melki mengatakan sebaiknya warga tidak mudik untuk menghindari penyebaran virus.

“Kecuali orang yang mau pulang kampung itu sudah mengetes secara benar bahwa dia itu negatif, itu dia pulang tidak ada masalah. Misal dia negatif, sudah rapid test barang 2-3 kali ya, jangan cuma sekali, dia sudah rapid test 2-3 kali, atau dia sudah tes swab, PCR ya, dan hasilnya itu negatif, orang itu dia mau pulang, tidak bisa kita larang kan. Dia sudah tes kalau itu negative,” ujar Melki.

“Tapi orang yang belum tes sama sekali dan memaksakan pulang kampung, itu bahaya. Jadi seharusnya diedukasi. Anda itu tidak perlu bicara mudik (atau) tidak mudik, tapi memastikan bahwa Anda itu bersih, mesti rapid test dulu,” imbuhnya.

(virdika rizky utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  24  =  34