Channel9.id-Jakarta. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menyatakan rencana pemulangan 660 warga negara Indonesia (WNI) eks anggota ISIS perlu dilakukan secara cermat, matang, dan ekstra hati-hati. Pemulangan ratusan WNI itu, kata dia, berpotensi menciptakan gangguan keamanan.
Tak hanya itu, Zainut menyatakan ancaman keamanan bukan hanya dari ideologi radikalisme yang mereka anut. Tetapi, juga dari mereka telah terlibat langsung dalam kegiatan ISIS.
“Kami menilai masih ada potensi ancaman keamanan terkait hal tersebut, karena bagaimanapun mereka bukan saja sekadar terpapar paham radikal, tetapi sebagian dari mereka adalah pelaku yang terlibat langsung dalam kegiatan di ISIS,” kata Zainut dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2).
Oleh karena itu, Zainut ingin wacana pemulangan 660 WNI eks ISIS perlu dikaji secara mendalam. Menurutnya, perlu ada penelusuran terhadap profil setiap WNI eks ISIS sebelum pemulangan. Kemudian Pemerintah harus membagi para WNI itu ke tiga kelompok berdasarkan tingkat ancaman terhadap keamanan.
“Mereka dapat diklasifikasikan berdasarkan risikonya. Setidaknya ada tiga klasifikasi, pertama yang sudah sadar, kedua yang masih terpapar, dan ketiga yang perlu mendapat perhatian khusus dan harus berurusan dengan hukum,” ucapnya.
Zainut menegaskan Kemenag belum pernah menyatakan dukungan terhadap wacana pemulangan 660 WNI eks ISIS. Dia juga membantah jika ada berita yang menyebut Menag Fachrul Razi mendukung ide tersebut.
Kemenag masih menerima masukan-masukan dari berbagai pihak. Hal itu, kata Zainut, dilakukan agar Kemenag mampu memberikan keputusan yang tepat terkait pemulangan para WNI eks ISIS.
“Kami dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat koordinasi dengan BNPT dan kementerian/ lembaga terkait untuk melakukan kajian secara mendalam dan menyeluruh,” ucap dia.
(LH)