Warga Desak Selandia Baru Untuk Longgarkan Lockdown
Internasional

Warga Desak Selandia Baru Untuk Longgarkan Lockdown

Channel9.id-Selandia Baru. Selandia Baru memperketat pasukan keamanannya di gedung parlemen dikarenakan ada ribuan orang yang berunjukrasa terhadap kebijakan vaksin Covid-19 dan lockdown, Selasa (9/11/2021).

Semua kecuali dua pintu masuk ke gedung parlemen, yang dikenal dengan sebutan Beehive, ditutup oleh petugas keamanan disaat para pengunjukrasa yang kebanyakan tidak mengenakan masker terus bergerak masuk ke Wellington dan berkumpul di luar gedung parlemen.

Walaupun unjuk rasa berlangsung damai, banyak orang terlihat memegang papan tanda dengan tulisan “Kebebasan” dan “Kaum Kiwi bukanlah tikus percobaan”. Selain itu mereka juga menyerukan slogan yang mendesak pemerintah untuk menarik kembali program vaksinasi dan mencabut peraturan lockdown.

“Saya tidak akan mau dipaksa untuk memasukkan sesuatu yang saya tak mau ke dalam tubuh saya,” ujar seorang pengunjukrasa di luar gedung parlemen.

“Saya meminta pemerintah untuk memberikan kita masa-masa tahun 2018. Sesederhana itu. Saya ingin kebebasan saya kembali,” tambahnya.

Selandia Baru saat ini sedang kesulitan untuk melawan varian Delta yang mudah menular pada tahun ini, memaksa Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk merubah strateginya dari yang ingin menghapus Covid-19 menjadi hidup normal berdampingan dengan Covid-19.

Ardern pada bulan lalu menyebutkan kalau negara memprioritaskan para guru dan pekerja kesehatan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 lebih awal. Hal ini memicu kritik dari orang-orang yang menyerukan kebebasan dan dihapusnya wajib vaksin.

“Perlakukan kita sebagai sesama manusia!” seru seorang pengunjukrasa saat ditanyai mengenai kebijakan pemerintah perihal vaksin.

“Saya disini atas nama kebebasan. Apa yang dilakukan pemerintah adalah anti-kebebasan,” tambahnya.

Berbicara dengan para wartawan di dalam gedung parlemen, Ardern menuturkan: “Apa yang sudah kita saksikan hari ini bukanlah massa representatif Selandia Baru,” tuturnya.

Walaupun begitu, sang perdana menteri tengah menghadapi tekanan politik dan unjuk rasa agar mau melonggarkan kebijakan lockdown menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Ia berencana untuk pergi ke Auckland pada hari Rabu ketika peraturan lockdown di kota tersebut yang sudah berlangsung selama tiga bulan sudah mulai longgar. Dikabarkan ia akan disambut oleh unjuk rasa dari warganya dalam kunjungannya tersebut.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  26  =  28