Channel9.id – Kuala Lumpur. Pagelaran Wayang Santri menutup rangkaian Tour Malaysia 2025 dengan pertunjukan terakhir di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Sabtu (26/7/2025). Acara ini menjadi penanda puncak misi diplomasi budaya yang diinisiasi oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Wayang Santri yang digelar secara gratis itu disambut antusias warga diaspora Indonesia di Malaysia. Aula KBRI penuh sesak oleh penonton yang ingin menyaksikan pentas langsung dalang milenial Ki Haryo Susilo Enthus Susmono. Pertunjukan juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Channel9.id.
Minister Counsellor Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Wishnu Krisnamurthi, menyampaikan kekagumannya terhadap pentas wayang santri yang baru pertama kali ia saksikan secara langsung.
“Luar biasa! Secara pribadi, ini pertama kalinya saya menyaksikan langsung Wayang Santri. Biasanya hanya lewat medsos. Saya melihat kebahagiaan masyarakat Indonesia di Malaysia, baik yang hadir langsung maupun lewat streaming Youtube. Acara seperti ini langka – biasanya hanya bisa dinikmati saat pulang ke Tanah Air. Kehadirannya di sini membangkitkan kebahagiaan dan ke-Indonesia-an kita,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa KBRI berkomitmen mendukung kegiatan promosi budaya yang melibatkan masyarakat Indonesia di Malaysia.
“Bagi pihak Indonesia yang ingin mengadakan kegiatan serupa, kami sambut baik dan siap mendukung. Harapannya, pertunjukan semacam ini semakin sering digelar untuk menyatukan hubungan diaspora dengan Tanah Air,” katanya.
Ketua Panitia Tour Wayang Santri Malaysia, Edy Budiyarso, membuka acara dengan menjelaskan makna dari pertunjukan ini. Ia menyebut wayang santri sebagai bentuk dakwah Islam melalui kesenian tradisional yang tumbuh di pesisir utara Jawa.
“Wayang Santri adalah dakwah Islam melalui seni wayang, yang hidup subur di pesisir utara Jawa. Dengan bahasa Ngapak dan Indonesia, ia mudah diterima semua kalangan,” jelasnya.
Edy juga menyampaikan pesan dari Ketua MPR RI Ahmad Muzani bahwa tur budaya ini merupakan bentuk penghargaan kepada diaspora sekaligus bagian dari menyambut peringatan 80 tahun Indonesia merdeka.
“Pesan Bapak Muzani: Mari jaga semangat kebangsaan dan taati aturan pemerintah Malaysia. Presiden Prabowo sendiri memiliki ikatan khusus dengan Malaysia, beliau pernah bersekolah dasar di sini. Mari jaga nama baik bangsa!” katanya.
Ki Haryo Susilo Enthus Susmono mementaskan lakon “Putra Satria Laras” yang memadukan cerita pewayangan dengan nilai-nilai kepemimpinan dan akhlak Islami. Selama tur di Malaysia, ia tampil melalui Sanggar Putra Satria Laras dengan gaya khas yang menggabungkan seni tradisi dan pesan moral yang dekat dengan kehidupan masa kini.
Tur wayang santri sebelumnya digelar di Keraton Mbah Anang, Batu Pahat (19/7), Angsana Mall Johor Bahru (20/7), dan Hotel Alamis, Kuala Lumpur (26/7). Pertunjukan di KBRI menjadi penutup dari rangkaian yang berlangsung sejak pertengahan Juli.
Kesuksesan tur ini turut didukung oleh sejumlah sponsor, di antaranya BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, BPKH, Pupuk Indonesia, Pertamina Patra Niaga, Budi Agung Sentosa, Alexa Air Minum, dan Eiger Adventure.
Pihak panitia menyebut bahwa penutupan ini bukan akhir, melainkan awal dari sinergi budaya antara Indonesia dan Malaysia. Wayang santri diharapkan terus menjadi jembatan antara diaspora dan Tanah Air serta memperkuat hubungan masyarakat serumpun.
Baca juga: Wakil Rektor Aswara: Wayang Santri Bisa Tarik Minat Anak Muda Malaysia pada Seni Tradisi
HT