Channel9.id-Jenewa, Swiss. Dari data-data awal diindikasikan varian Omicron kemungkinan memang mudah menular ke orang-orang yang sudah pernah terjangkit Covid-19 atau sudah divaksin, namun varian tersebut hanya menyebabkan penyakit ringan, ungkap pernyataan WHO, Kamis (9/12/2021).
“Data Afrika Selatan mensugestikan kalau ada resiko tinggi tertular Omicron,” ujar ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada para reporter. Namun, ia menambahkan “Ada beberapa bukti yang menunjukkan kalau Omicron hanya menyebabkan penyakit ringan daripada Delta,”
Namun ia menekankan kalau masih banyak data yang dibutuhkan sebelum menegaskan kesimpulan yang bulat, dan mendesak seluruh dunia untuk meningkatkan pengawasannya agar dapat memberikan gambaran jelas bagaimana varian Omicron bekerja.
Pernyataan ini keluar disaat seluruh dunia khawatir dengan varian baru yang sudah menyebabkan puluhan negara menerapkan kembali pengetatan perbatasannya dan meningkatkan kemungkinan kembalinya lockdown.
Bahkan jika Omicron ini memang menyebabkan penyakit yang lebih ringan dari Delta, Tedros memperingatkan untuk jangan lengah. “Jika sampai salah ambil langkah, akan ada nyawa yang melayang,” peringatnya.
Direktor tindakan darurat WHO, Michael Ryan setuju dengan pernyataan Tedros, menekankan kalau data sejauh ini menunjukkan kalau varian Omicron “mudah menular, kemungkinan lebih mudah menular daripada Delta”.
“Tapi bukan berarti virus itu tak bisa dihentikan,” ujarnya. “Namun hanya berarti virus itu lebih mudah menular saja. Dan karena itu, kita harus melipat gandakan upaya kita untuk memutus rantai transmisi itu demi melindungi diri kita dan orang lain,” jelasnya.
“Bahkan jika memang virus itu hanya menyebabkan penyakit yang tak lebih berbahaya dari Delta, varian itu mempunyai kemampuan menular lebih cepat yang dapat menyebabkan layanan kesehatan kewalahan dan berujung banyak orang meninggal karena hal itu,” tambahnya.
Para ahli WHO masih menegaskan pentingnya vaksinasi, menekankan bahkan kalau memang vaksin itu tidak terlalu efektif melawan Omicron, seperti menurut laporan beberapa data, vaksin itu masih dapat memberikan pertahanan yang cukup terhadap penyakit-penyakit berbahaya.
(RAG)