Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa ongkos politik caleg DPR RI mencapai 40 miliar.
Muhamin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, berpendapat bahwa ongkos politik tersebut terlalu besar. Padahal, ia berharap para aktivis dapat mengisi kursi DPR.
“Beberapa teman saya yang sudah mencalonkan diri tiga hingga empat kali mengatakan, bagi orang NU, sangat sulit untuk menjadi anggota DPR dari DKI Jakarta. Biayanya mencapai sekitar 40 miliar Rupiah,” ungkap Cak Imin dalam pidato kebudayaannya pada Jumat (11/08/2023).
Cak Imin juga menyebutkan bahwa beberapa caleg dengan modal 20 hingga 25 miliar rupiah tidak berhasil mencapai Senayan. Namun, ada juga caleg yang memiliki modal lebih kecil.
Menurutnya, modal tersebut harus mampu memikat hati rakyat. Bukan hanya dengan kaos atau kerudung, tetapi dengan kulkas, tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU periode 2010-2021, Said Aqil Siroj, sempat menyinggung soal politik uang. Said Aqil menyatakan bahwa hanya orang kaya yang dapat berkuasa dan memenangkan pemilihan umum.
“Dinamika politik dalam beberapa pemilu terakhir menunjukkan bahwa kompetisi yang menghalalkan segala cara dilakukan dengan sangat terbuka di lapangan,” kata Cak Imin.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, sepakat dengan pandangan Cak Imin. “Daerah metropolitan cenderung memiliki biaya kampanye yang lebih mahal dibanding daerah lain,” ujarnya kepada media pada Sabtu (12/08/2023).
Ujang berpendapat, politik uang merupakan hubungan timbal balik antara caleg dan pemilih. Fenomena ini, menurutnya, adalah suatu lingkaran setan yang terulang setiap pemilihan.
Baca juga: KPK Sarankan Tempel Nama Caleg Eks Koruptor di TPS
BHR
