Lifestyle & Sport

Yuk Kenali Gejala Covid-19 : Nafsu Makan Hilang, Diare, Mual, Nyeri Otot, Mata Merah

Channel9.id-Jakarta. Gejala virus corona SARS-CoV-2 rupanya tak melulu muncul pada sistem pernapasan. Jubir pemerintah dan Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menerangkan, gejala pun bisa muncul selain di sistem pernapas. Adapun di antaranya diare, mual dan muntah, nyeri otot, hingga mata merah atau konjungtivitis.

“Tidak mengherankan apabila virus dapat memiliki efek di organ-organ lain sehingga ada juga gejala-gejala lain di luar sistem pernapasan yang dapat muncul, yaitu diare, tidak nafsu makan, mual muntah, sakit kepala, nyeri otot atau pegal-pegal, radang selaput mata atau konjungtivitis, bercak pada kulit atau perubahan warna pada jari kulit dan kaki,” tutur Wiku saat konferensi pers, Kamis (3/9).

Wiku kemudian menyarankan masyarakat yang mengalami gejala-gejala itu untuk tidak panik dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Cara Corona Masuk ke Tubuh
Wiku memaparkan bagaimana virus corona bisa menginfeksi organ selain pernapasan. Virus masuk ke tubuh manusia, organ, hingga sel-sel melalui reseptor ACE2 (Angiotensin converting enzyme).

Sebagai informasi, reseptor ACE2 ialah enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel di beberapa organ, seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal, dan usus.

“Virus ini biasanya masuk ke tubuh melalui hidung yang disampaikan melalui Reseptor ACE2, berfungsi sebagai jalan masuk virus ke dalam sel, sehingga dapat menimbulkan gejala pilek, hidung tersumbat atau nyeri tenggorokan. Tapi Reseptor ACE2 itu juga berada di seluruh tubuh, pembuluh darah, usus dan organ lainnya,” jelas Wiku.

Adanya Reseptor ACE2 pada seluruh tubuh manusia, tidak menutup kemungkinan virus corona dapat menimbulkan gejala-gejala di organ lain di luar sistem pernapasan.

Kendati demikian, mengutip data WHO dan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) di AS, Wiku menjelaskan, gejala yang sering muncul pada penderita Covid-19 antara lain demam, batuk, sesak napas, kehilangan indra penciuman atau perasa. Hal ini berdasarkan penelitian observasional pada 961 tenaga kesehatan dan 87% pasien di Eropa.

Guna mencegah infeksi, Wiku mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh atau imunitas. “Kita harus menjaga imunitas karena ini sebagai daya tahan tubuh, daya tahan individu, daya tahan kolektif, ketahanan masyarakat Indonesia dikontribusi oleh rata-rata imunitas masyarakatnya,” ujarnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +    =  10