Channel9.id. – Jakarta. Hari ini 18 Tahun silam, malam Natal yang Kudus dirobek oleh aksi pengeboman serempak di gereja-gereja di delapan kota dari Batam, Sumatera, Jawa dan Nusa Tengara Barat. Pengeboman serempak di jam yang sama yang dilakukan oleh organisasi rapih Al Jama’ah Al Islamiyah (JI).
Para pelaku teror, dari organasasi teroris JI, telah merancang peledakan di jam yang sama, tepatnya pada pukul 21.00. Waktu di mana umat Kristiani sedang khusu melakukan misa Natal. Saat itu, bom-bom meledak yang membuat suasana malam Natal 2000 menjadi mencekam.
Di Jakarta, bom meledak di depan Sekolah Kolese Kanisius Jalan Menteng Raya, JakartaPusat. Gereja Mayor, Jatinegara dan Gereja Condet, Jakarta Timur. Di Pulau Batam, Gereja Meledak di Gereja Katolik Cipanas, dan Gereja Kristen Sungai Musi. Sedangkan di Pekanbaru Riau Gereja HKBP SCBD dan Gereja di Jalan Senayan Kota Pekanbaru.
Di Bandung, Bom Meledak lebih dulu pada sore pukul 17,00 WIB di sebuah Bengkel di Jalan Terusan Jakarta. Di Sukabumi bom yang dikira bingkisan natal meledak di sebuah mobil di Jalan Otto Iskandardinata, Sukabumi. Sedangkan di Tasikmalaya, pelaku yang hendak mentarget Gereja di Cipatujah, Tasikmalaya Selatan meledak di jalan di Pangandaran Ciamis, Jawa Barat.
Di Jawa Timur, Bom meledak di depan Gereja di Kota Mojokerto yang menewaskan anggota Barisan Serbaguna (Banser) NU. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, bom meledak di Pekuburan Kapitan Ampenan, Nusa Tengara Barat.
Bom di Pangandaran yang dibawa oleh dua orang pelaku, dengan mengendarai scooter tua, meledak menewaskan pelaku yang membonceng dan memangku peledak. Asepudin pelaku yang selamat, dalam pemeriksaan Polres Ciamis membuka salah satu mata rantai komplotan yang merupakan alumni perang Afganistan.
Sedangkan bom di sebuah Bengkel Jalan Terusan Jakarta, Antapani Kota Bandung, membuka kedok rencana pengeboman serempak yang dikendalikan organisasi yang rapi. Salah satu pentolan JI, Nasir Abbas menyebutkan bom di Bengkel Aceng Bandung itu membuat Jabir salah satu petinggi JI tewas. Bom meledak karena ketelodoran Jabir memasukan nomer HP lama ke dalam slote bahan peledak.
Nomer telepon itulah yang kemudian dihubungi Hambali dari Batam, dan meledaklah bengkel mobil di Bandung mendahului rencana jam 21.00 WIB. “Jabir adalah anak buah kesayangan dari Hambali,” ujar Nasir Abbas. Hambali alias Ujang Nurjaman yang asli Garut, Jawa Barat yang disebut-sebut sebagai Pimpinan JI dan Al Qaida Asia Tenggara. Belakangan Hambali ditangkap Interpol di Ayuthaya, Thailand Utara dan di eskradisi ke penjara Quantanamo, Amerika Serikat.
Sedangkan pelaku dari bom Mojokerto dilakukan oleh Trio Tengulun, Lamongan Jawa Timur. Mereka antara lain kakak beradik Muklas alias Ali Gufron, Amrozi, dan Ali Imron. Sedangkan nama Imam Samudera beroperasi di Batam dan Pekanbaru, Riau.
Polri membutuhkan waktu hampir satu tahun, untuk melacak jaringan terorganisir JI. Terutama setelah mereka terlibat di dalam aksi peledakan Bom Bali I di akhir tahun 2001 di Sari Club, Jimbaran Kuta Bali. Dari sinilah polisi kemudian mengetahui adanya organisasi JI yang memiliki kaitan dengan teroris internasional dan melibatkan warga negara Malaysia seperti Dr. Azahari, Noordin M Top dan Nasir Abbas.
Dr. Azahari yang juga disebut-sebut sebagai ahli perakit bom tewas dalam satu penyergapan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri di Batu,Malang, Jawa Timur. Para pimpinan JI yang sangat militan kebanyakan alumni Perang Afganistan dan Kamp Hudaibiyah milik JI di Moro Filipina Selatan.
Para pelaku utama bom Natal 2000 dan Bom Bali 2001 sudah dihukum mati, seperti Ali Gufron aliasMuklas, Amrozi dan Imam Samudera. Kedepan tidak boleh ada lagi aksi-aksi pengeboman dengan menyasar tempat ibadah, agar damai Indonesia.