215 Anak Meninggal, Kanada Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Internasional

215 Anak Meninggal, Kanada Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Channel9.id-Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang di gedung-gedung federal, termasuk Peace Tower di Ottawa pada hari Senin (31/5/2021). Perintah ini dikeluarkan setelah jenazah 215 anak-anak pribumi ditemukan di sebuah sekolah perumahan Kanada pada hari Jumat (28/5/2021).

Dalam twitnya di Minggu siang, Trudeau mengatakan “langkah ini adalah untuk menghormati 215 anak-anak yang direnggut nyawanya di bekas sekolah perumahan Kamloops dan untuk anak-anak pribumi yang tidak pernah bisa pulang kerumahnya, untuk mereka yang selamat, dan juga untuk keluarganya,” kutip twit Justin Trudeau.

Baca juga: Turki Tuduh Tak Adil, Yunani Bantah Dengan Keras

Para pemimpin suku pribumi dan banyak lagi lainnya telah meminta pemerintah untuk mengibarkan benderanya setengah tiang setelah ditemukannya jasad 215 anak-anak di bekas sekolah perumahan Kamloops di provinsi British Columbia (BC).

“Sepengetahuan kami, anak-anak yang hilang masih belum didokumentasikan kematiannya,” ujar ketua Tk’emlúps te Secwépemc  di First Nation Rosanne Casimir.

Penemuan itu telah menimbulkan rasa sakit dan trauma warga pribumi di seluruh Kanada, dan juga semakin menegaskan kalau pemerintah harus segera mengambil langkah kongkrit untuk mengatasi pelanggaran HAM terhadap First Nations, Métis and Inuit.

Pada tahun 2015, Komisi Kebenaran dan Rekonsilisiasi Kanada memutuskan bahwa Kanada telah melakukan genosida kultural dengan adanya sistem sekolah perumahan.

Dari tahun 1870-an sampai 1990-an, lebih dari 150,000 anak-anak pribumi dipaksa untuk sekolah di sekolah perumahan yang dijalankan oleh gereja-gereja dengan tujuan menanamkan budaya kulit putih dan menghilangkan budaya leluhurnya.

Anak-anak tersebut dipaksa meninggalkan keluarganya dan dilarang menggunakan bahasa daerahnya. Banyak dari mereka yang mengalami kekerasan fisik, psikologis, bahkan seksual.

“Banyak penderitaan dan trauma yang ditimbulkan dari berita penemuan 215 jasad anak-anak pribumi,” kutip anggota partai New Democratic Party, Charlie Angus di Twitter. “Saya bersyukur kalau Perdana Menteri setuju untuk mengibarkan bendera Kanada setengah tiang. Tapi ini hanyalah permulaan. Kami masih butuh jawaban. Kami masih harus mencari siapa yang harus bertanggung jawab,” tulisnya.

Lebih dari 4,000 anak-anak pribumi diketahui telah meninggal di sekolah perumahan, namun upaya untuk menemukan mereka yang tak pernah pulang ke rumah masih terus berlanjut.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  14  =  23