Channel9.id-Kanada. Kelompok suku Indian Kanada di provinsi Saskatchewan mengatakan kalau mereka telah menemukan kuburan tak beridentitas sebanyak 751 di sekolah asrama Katolik yang sudah ditinggalkan, Kamis (24/6/2021).
Penemuan terbaru yang terbesar ini adalah bukti nyata tindakan kekerasan dan diskriminasi warga Indian Kanada alami di masa lalu disaat mereka terus berusaha mencari keadilan untuk kehidupan lebih layak.
Baca juga: Federasi Indian Kanada Kembali Temukan Kuburan Tak Beridentitas
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kalau dia merasa sangat berduka atas penemuan di Sekolah Asrama Indian Marieval . Dia mengatakan “rasa duka dan trauma yang kalian rasakan adalah beban tanggung jawab Kanada,” ujarnya.
Masih belum jelas berapa banyak jasad anak-anak dari total jumlah tersebut, menurut ungkapan dari Kepala Suku Cowessess First Nation, Cadmus Delorme. Ia juga menambahkan kalau ada banyak cerita yang beredar kalau banyak orang dewasa Indian yang dikubur disana.
Delorme kemudian memberitahu Reuters kalau di penemuan tersebut juga ada beberapa kuburan yang bukan dari suku Indian, ia berasumsi kalau mungkin itu adalah orang-orang dari gereja. First Nation berharap kepolisian dapat menguak seluruh identitas kuburan tersebut yang dulunya ada.
Delorme mengatakan gereja yang mengurus sekolah asrama Marieval telah menghapus nama-nama di batu nisan kuburan tersebut.
“Kami sama sekali tak menghapus nama-nama di batu nisan tersebut. Menghapus identitas kuburan adalah tindakan kriminal di negeri ini. Kami menyikapi kasus ini seperti kasus kriminal lainnya,” ujarnya.
Sistem sekolah asrama yang beroperasi dari tahun 1831 sampai 1996 memaksa sekitar 150,000 anak-anak dari suku Indian untuk berpisah dengan sanak famili dan menempatkan mereka di sekolah asrama.
“Kanada akan terus dikenal sebagai negara yang pernah mencoba menghapus suku pribuminya,” kata Bobby Cameron, Ketua Federasi Kedaulatan Negara Pribumi yang merepresentasikan 74 suku di Saskatchewan.
(RAG)