Channel9.id – Tokyo. Pemerintah Jepang menggelar peringatan 80 tahun jatuhnya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Acara peringatan tersebut dilakukan setiap tahun guna mengenang tragedi bom nuklir yang jatuh di Hiroshima 6 Agustus 1945 dan Nagasaki 9 Agustus 1945.
Kegiatan yang dihadiri KBRI Tokyo ini diselenggarakan di Hiroshima Peace Memorial Ceremony dan Nagasaki Peace Memorial Ceremony di Jepang.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan, kehadiran KBRI Tokyo pada kegiatan peringatan Peace Memorial Ceremony di Hiroshima dan Nagasaki adalah untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam memajukan perdamaian dunia sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945.
Mendampingi KUAI KBRI Tokyo, hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Pertama Fungsi Politik Gina Anggraini dan Sekretaris Kedua Budi Akmal Djafar
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan berbagai perwakilan masyarakat Jepang. Antara lain perwakilan korban dan keluarga korban bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki, perwakilan pelajar, partai politik, dan organisasi-organisasi yang berkecimpung di dunia perdamaian di tingkat nasional maupun internasional, termasuk perwakilan negara-negara sahabat.
Perdana Menteri Jepang mengajak seluruh dunia mendukung aspirasi untuk menciptakan dunia tanpa senjata nuklir. Sebagaimana yang telah tertuang dalam G7 Leaders’ Hiroshima Vision on Nuclear Disarmament yang menjadi salah satu deliverables pada KTT G7 Hiroshima, 19-20 Mei 2023. Dalam kaitan ini, PM Jepang menyuarakan kembali komitmen Jepang atas penegakkan prinsip dalam rezim Non-proliferation Treaty (NPT).
Sementara itu perwakilan dari pemerintah dan masyarakat Jepang memberikan kata sambutan yang pada intinya saling mengingatkan kembali masyarakat Jepang dan global terhadap ancaman bom nuklir, terutama di tengah kompleksitas geopolitik yang semakin menantang. Pesan pentingnya adalah, tragedi Hiroshima dan Nagasaki tidak bisa terulang lagi.
Tragedi bom nuklir di Kota Hiroshima dan Nagasaki memakan korban tercatat lebih dari 210,000 jiwa.