Channel9.id-Jakarta. We Are Social melaporkan bahwa hingga Januari 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 73,3%. Adapun penggunaan tertinggi untuk media sosial dengan persentase 61,8% .
Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bonifasius Wahyu, data itu menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat di Indonesia. “Sekarang terjadi ‘shifting’, dari kegiatan yang tadinya dilakukan tatap muka sekarang berbasis internet,” ungkapnya, di seminar daring yang digelar Kominfo, Kamis (9/9).
Ia mengakui bahwa saat ini banyak kebutuhan sehari-hari yang bisa dipenuhi melalui internet, misalnya layanan transportasi on-demand, e-commerce, dan sebagainya. “Ini sangat membantu selama pandemi COVID-19. Hal ini juga yang membuat ekonomi tetap bergulir, contohnya pelaku UMKM tetap bisa berjalan,” sambung Bonifasius.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah berupaya memajukan transformasi digital, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat dan ekonominya. “Nanti Indonesia menjadi ‘digital nation’,” imbuhnya.
Untuk mendukung upaya itu, ia mengatakan, Kominfo menghadirkan sejumlah program, salah satunya literasi digital. Adapun program ini sejalan arahan presiden yang ingin mendorong kemajuan masyarakat di era digital.
Ia menekankan bahwa literasi digital ini penting, mengingat kelemahan Indonesia ada di informasi dan literasi data. “Masih banyak masyarakat yang belum paham. Oleh karena itu, kita harus meliterasi masyarakat,” pungkasnya.
“Adapun literasi yang dilakukan Kominfo menyangkut digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety,” sambung Bonifasius.
Ia menjelaskan, dengan literasi soal digital skill, semua masyarakat harus paham bagaimana menggunakan perangkat digital, termasuk software dan hardware, dan lain sebagainya. Kemudian perihal digital safety, semua masyarakat harus paham mana yang boleh dan tak boleh dibagikan di internet dan sebagainya.
Selanjutnya, kata dia, terkait digital culture dan digital ethics penting dipahami supaya masyarakat bisa menjadi warga negara yang baik. “Yaitu warga negara yang membela kesatuan persatuan Indonesia, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Soal ethics ini penting sekali, di dunia nyata maupun maya punya nilai-nilai etika yang sama—entah itu perilaku, integritas, norma, bahkan local wisdom. Makanya, literasi itu harus kita lakukan,” sambung Bonifasius.
(LH)