Politik

DPR Desak Kominfo Serius Lindungi Data Strategis Milik Negara

Channel9.id-Jakarta. Komisi I DPR meminta pemerintah serius melindungi data-data strategis milik negara menyusul laporan adanya 10 kementerian/lembaga Indonesia yang dibobol oleh hacker asal China.

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakaan serangan siber terhadap website dan dan sistem informasi Indonesia telah menyebabkan rawannya data strategis milik negara. Karena itu pengamanan dunia cyber juga harus dilakukan untuk melindungi data-data rakyat sehingga ada kepastian keamanan.

“Sejak lama saya sudah khawatir, ketika data-data dunia bisnis dan kesehatan bocor, bukan berarti bidang politik tidak ada kebocoran. Ini hanya soal waktu saja, kapan akan terungkap kebocoran datanya,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (15/9).

Sukamta meyakini serangan hacker di bidang politik lebih kuat daripada di bidang ekonomi, kesehatan dan sosial. Oleh karenanya, komisi DPR RI yang membidangi pertahanan dan informatika ini meminta adanya evaluasi, kemudian pembenahan tata kelola data dan dunia siber di Indonesia secara menyeluruh.

“Pengamanan situs dan data di Indonesia harus diseriusi oleh pemerintah. Lakukan audit seluruh website dan sistem yang digunakan kementerian/lembaga, kemudian pembenahan sistem keamanan cyber, dan vulnerability test (uji kerentanan) secara berkala,” kata legislator Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.

Dia mengharapkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta Badan Intelijen Negara (BIN) segera menindaklanjuti laporan pembobolan data tersebut.

“Bobolnya data kementerian dan lembaga ini harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah khususnya BSSN, Kominfo, serta BIN untuk menjaga dan melindungi dunia siber kita karena bisa berdampak terhadap kesejahteraan dan keselamatan rakyat,” katanya kepada wartawan, Rabu (15/9).

Dugaan pembobolan kementerian/lembaga Indonesia diberitakan The Record berdasarkan laporan dari Insikt Group yang merupakan divisi riset ancaman siber milik Recorded Future. Pelaku pembobolan disebut sebagai kelompok hacker bernama Mustang Panda.

Baca juga: Kabar Diretas Hacker Cina, BIN: Server Kami Aman 

Menurut laporan itu, pembobolan sudah terjadi sejak bulan Maret 2021. Karena itu Sukamta menyoroti peran Kominfo sebagai kementerian leading sector yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi negara.

“Kominfo seperti macan ompong, aumannya kencang tapi tidak bisa menggigit. Kasus penipuan online, pembobolan jutaan data seperti angin lalu tak jelas arahnya,” ujarnya.

Sukamta menilai Kominfo harus lebih garang lagi dengan menunjukkan taringnya di bidang siber. Dia juga meminta Kominfo untuk tak hanya galak saat memblokir situs-situs porno, judi, penipuan dan SARA, tapi juga tegas menghalau serangan siber yang akan merugikan rakyat.

“Kominfo harus bisa memberikan bukti perlindungan data-data milik rakyat dari serangan hacker,” pungkasnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  70  =  77