Desak AS Untuk Cabut Kebijakannya, Korea Luncurkan Rudal ke Laut
Internasional

Desak AS Cabut Kebijakannya, Korea Utara Luncurkan Rudal ke Laut

Channel9.id-Korea Utara. Militer Korea Utara melaporkan kalau mereka sudah menembakkan rudalnya ke lautan lepas di daerah pantai timur, sesaat sebelum duta Korea Utara mendesak Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menyudahi kebijakan kerasnya terhadap Pyongyang agar dapat memulai kembali diskusi diantara mereka, Selasa (28/9/2021).

Rudal tersebut ditembakkan dari daerah provinsi Jagang pada sekitar pukul 6:40 pagi, ungkap Persatuan Kepala Staff Korea Selatan. Kementerian pertahanan Jepang menyebutkan kalau rudal yang ditembakkan itu nampaknya merupakan rudal balistik, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Korea Utara Sebut Seruan Perdamaian Korea Selatan Prematur

Percobaan terbaru menekankan adanya perkembangan yang stabil dalam sistem persenjataan Korea Utara, meningkatkan urgensi dilanjutkannya kembali diskusi antara AS dengan Korea Utara yang bertujuan untuk melucuti persenjataan nuklir dan rudal Korea Utara dengan bayaran dicabutnya sanksi keras dari AS.

Peluncuran rudal itu terjadi sesaat sebelum duta Korea Utara di PBB mendesak Amerika untuk menghentikan kebijakan kerasnya terhadap Pyongyang dan menyebutkan kalau tidak ada yang dapat menghalangi hak mereka untuk melakukan uji coba senjata dan mempertahankan dirinya sendiri.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-In memerintahkan kepemerintahannya untuk melakukan analisis mendalam perihal langkah yang diambil Korea Utara.

“Kami sungguh menyesal peluncuran rudal ini terjadi disaat pentingnya untuk menstabilkan situasi di Semenanjung Korea,” ujar juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan, Boo Seung-chan saat jumpa pers.

Komando AS di Indo-Pasifik menyebutkan kalau peluncuran rudal itu tidak mengancam AS ataupun aliansinya.

Korea Utara menuduh Korea Selatan dan AS telah pilih kasih dengan alasan mereka telah melarang Korea Utara untuk mengembangkan persenjataannya disaat kedua negara tersebut terus melanjutkan aktivitas militernya.

Pada Majelis Umum PBB, utusan Korea Utara, Kim Song, menyebutkan kalau Korea Utara hanya berniat untuk melindungi dirinya sendiri dan jika Amerika Serikat mau mencabut kebijakan kerasnya, maka mereka akan dengan senang hati melakukan diskusi kapanpun AS mau.

“Tapi kami sudah mengira kalau tidak ada prospek yang bagus saat ini untuk AS mencabut kebijakan kerasnya terhadap kami,” ujar Kim.

Saat membahas seruan Presiden Moon untuk secara formal mengakhiri Perang Korea, Kim meminta AS untuk harus menghentikan secara permanen latihan militer gabungan dengan Korea Selatan dan dikerahkannya senjata-senjata strategis di Semenanjung Korea.

Perang Korea yang dimulai pada tahun 1950 berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, yang mana secara teknis mereka saat ini masih berperang.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  55  =  56