Meski Gurih, Makanan Gosong Bisa Picu Kanker
Lifestyle & Sport

Meski Gurih, Makanan Gosong Bisa Picu Kanker

Channel9.id-Jakarta. Saat sedang mengolah masakan, kadang kala seseorang membuat kesalahan. Misalnya membikin masakan jadi gosong di beberapa bagian. Namun, mengingat tak ada waktu punya cukup waktu atau malas untuk memasak ulang, pada akhirnya masakan gosong pun dimakan.

Perihal masakan gosong, ada saja orang yang menggemarinya karena rasanya gurih dan kering. Terutama pada makanan yang dibakar, seperti sate atau daging bakar. Namun, tahukan kalian bahwa makanan gosong ini rupanya bisa meningkatkan risiko kanker?

Risiko itu tak terlepas dari zat akrilamida yang terbentuk akibat proses penggorengan, pemanggangan, dan pembakaran yang terlalu lama. Zat ini terbentuk dari reaksi gula dan asam amino pada makanan bertepung, seperti produk kentang dan biji-bijian.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), akrilamida merupakan zat yang mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Selain itu, heterocyclic amine (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH), yang terbentuk akibat proses pembakaran daging secara langsung tanpa ada perantara, juga merupakan senyawa karsinogen atau pemicu kanker.

Dampak mengonsumsi makanan gosong
Mengonsumsi makanan bisa mengubah DNA di dalam tubuh, ketika zat-zat seperti akrilamid, HCA, dan PAH dicerna. Proses yang disebut bioaktivasi ini berujung pada mutasi yang menyebabkan kanker.

Sebuah studi dalam jurnal Experimental and Toxicologic Pathology menguji efek konsumsi akrilamida pada tikus. Didapati bahwa zat ini bisa meningkatkan pertumbuhan tumor payudara dan tiroid, serta berkontribusi pada kanker endometrium dan mesothelioma testis.

Selain itu, National Cancer Institute juga merangkum sejumlah efek HCA dan PAH dari makanan gosong. Disebutkan bahwa keduanya bisa menyebabkan kanker pada hewan percobaan. Tikus yang makan makanan dengan HCA meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, paru-paru, prostat, dan organ lainnya. Sementara itu, tikus yang makan makanan dengan PAH meningkatkan risiko kanker darah serta tumor pada sistem pencernaan dan paru-paru.

Meski begitu, dosis pemberian HCA dan PAH di setiap percobaan itu sangatlah tinggi, setara ribuan kali porsi makan normal.

Bagi manausia, penelitian efek zat karsinogen dari makanan gosong umumnya beragam. Beberapa hasil menemukan hubungan yang kuat dan beberapa lainnya tidak. Ini karena zat tersebut bereaksi berbeda-beda pada setiap orang. Tidak adanya metode pengukuran kadar zat yang seseorang konsumsi juga menjadi penyebabnya.

Oleh karenanya, uji klinis jangka panjang tetap diperlukan untuk mendalami makanan bersifat karsinogenik, yang bisa meningkatkan risiko kanker pada manusia.

Tips menghindari bahaya dari makanan gosong
Kendati belum ada pedoman khusus untuk menghindari bahaya dari mengonsumsi makanan gosong, Kamu bisa mengurangi asupan yang bersifat karsinogenik tersebut. Berikut ini caranya.

1. Tidak memasak makanan hingga kecokelatan atau kehitaman.
2. Tidak memasak daging dengan api langsung, terutama dalam suhu yang sangat tinggi.
3. Masak daging dengan terus dibolak-balik untuk mengurangi pembentukan HCA.
4. Hilangkan bagian gosong dari daging dan makanan yang akan dikonsumsi.
5. Tidak membuat saus atau bumbu dari cairan yang keluar dari daging yang sudah dimasak—karena mengandung PAH dan HCA.

Selain itu, risiko kanker juga bisa diminimalisasi dengan menerapkan pola makan sehat. Misalnya mengutamakan konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, susu bebas lemak, dan daging rendah lemak. Kemudian perlu juga membatasi konsumsi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, garam, dan gula tambahan.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =