Suriah Mengeksekusi 24 Terduga Pelaku Kebakaran Hutan
Internasional

Suriah Mengeksekusi 24 Terduga Pelaku Kebakaran Hutan

Channel9.id-Suriah. Suriah telah mengeksekusi 24 orang yang diduga pelaku dibalik kebakaran hutan di daerah pantai provinsi Latakia, kampung halaman dari Presiden Suriah Bashar al Assad, ungkap Kementerian Keadilan pada hari Kamis (21/10/2021).

Mereka yang dieksekusi pada hari Rabu itu didakwa dengan tuduhan telah melakukan tindakan teroris yang menyebabkan kematian, merusak infrastruktur negara, properti publik dan properti pribadi.

Baca juga: Pemerintah Suriah dan Oposisi Sepakat Untuk Reformasi Konstitusi Negara

Disebutkan kalau 11 lainnya dihukum dengan hukuman penjara seumur hidup dengan dakwaan yang sama dari puluhan lainnya yang ditangkap pada akhir tahun lalu setelah mengaku telah membakar kebakaran hutan di bulan September 2020.

Walaupun proses eksekusi sudah biasa di Suriah, proses eksekusi dengan jumlah sebanyak itu dalam sehari masih terbilang jarang.

Pernyataan dari Kementerian Keadilan menyatakan kalau puluhan api telah menghanguskan hutan, tanah pertanian dan rumah-rumah dari banyak desa dan kota di provinsi Latakia, Tartous dan Hama.

Tidak dijelaskan mengenai informasi dimana dan bagaimana eksekusi itu dilaksanakan.

Assad sebelumnya sudah mengunjungi daerah-daerah pinggiran yang terkena dampak kebakaran di dekat kampung halamannya di Qardaha, Latakia.

Api besar itu telah menyebabkan kerugian miliaran dolar dikarenakan lahan pohon-pohon jeruk, apel dan zaitun banyak yang hangus. Pohon-pohon tersebut merupakan sumber pemasukan tambahan mereka untuk menopang gaji mereka yang kecil di kantor pemerintahan Suriah.

Kebakaran itu juga merusak salah satu ladang tembakau perusahaan negara yang sudah menjadi salah satu pemasukan utama negara.

Stasiun televisi negara menunjukkan beberapa pengakuan dari para pelaku yang mengatakan kalau mereka dibayar untuk menyebabkan kebakaran hutan tersebut.

Pihak otoritas saat itu menyalahkan musuh-musuh asing dan internasional Suriah atas kebakaran tersebut sebagai langkah untuk mengacaukan perekonomian negara.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  9  =