Facebook Hentikan Teknologi Pengenalan Wajah
Techno

Facebook Hentikan Teknologi Pengenalan Wajah

Channel9.id-Jakarta. Meta—sebelumnya dikenal sebagai Facebook—akan menghentikan fitur Pengenalan Wajah Facebook dalam beberapa minggu mendatang, setelah didera isu privasi yang panjang. Nantinya perusahaan akan berhenti menggunakan algoritme pengenalan wajah itu, yang biasa digunakan untuk menandai orang di foto dan video, dan akan menghapus template pengenalan wajah untuk identifikasi.

“Perubahan itu langkah perusahaan untuk membatasi penggunaan pengenalan wajah dalam produk kami,” ujar Wakil Presiden Kecerdasan Buatan Meta Jerome Pesenti, dikutip dari The Verge. Adapun langkah ini menyusul gugatan bahwa teknologi tersebut telah melanggar undang-undang privasi biometrik Illinois, yang mengarah pada denda $650 juta pada Februari lalu.

“Melihat ke depan, kami yakin bahwa teknologi pengenalan wajah sebagai alat yang sangat berguna,” tulis Pesenti melalui blognya, menyinggung adanya kemungkinan verifikasi identitas berbasis wajah. “Banyak contoh di mana kegunaan pengenalan wajah perlu dipertimbangkan, ketimbang hanya mengkhawatirkannya.”

Pesenti menambahkan bahwa regulator belum menetapkan peraturan privasi yang komprehensif untuk pengenalan wajah. “Di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung ini, kami percaya bahwa membatasi penggunaan pengenalan wajah pada kasus tertentu adalah hal yang tepat.”

Ia menjelaskan, lebih dari sepertiga pengguna Facebook memilih pemindaian Pengenalan Wajah, dan lebih dari satu miliar profil pengenalan wajah akan dihapus sebagai bagian dari perubahan yang akan datang. Beriringan dengan perubahan tersebut, sistem teks otomatis Facebook untuk pengguna tunanetra tak bisa lagi menyebutkan nama orang saat menganalisis dan meringkas media. Pun tak akan lagi menyarankan orang untuk menandai foto, atau memberi tahu pengguna saat mereka muncul di foto dan video yang diunggah oleh orang lain.

Dengan mematikan fitur yang digunakan selama bertahun-tahun itu, Meta berharap bisa meningkatkan kepercayaan pengguna dalam melindungi privasi. Terutama saat perusahaan tengah mempersiapkan peluncuran teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR)—yang berpotensi membahayakan privasi.

Sebelumnya, di awal tahun ini, perusahaan bermitra dengan Ray-Ban untuk meluncurkan kacamata pintar yang dilengkapi kamera. Pun perusahaan juga secara bertahap meluncurkan dunia virtual 3D pada platform headset Meta VR-nya. Semua upaya ini membutuhkan kepercayaan dari pengguna dan regulator, di mana perusahaan lantas menghentikan pemberian tag otomatis Facebook—terutama setelah teknologi itu digugat hukum—adalah cara langsung untuk mendukungnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15  +    =  16