Channel9.id-Prancis. Prancis memperingatkan Rusia kalau NATO akan bersiap untuk melindungi Ukraina, dimana Rusia meningkatkan pasukannya disaat para pemimpin Eropa sedang berusaha untuk mengatasi krisis migrasi di daerah perbatasan timur Uni Eropa, Selasa (16/11/2021).
Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan sanksinya terhadap Belarus setelah kasus ribuan migrasi yang terlantar kedinginan di daerah perbatasan Uni Eropa. Belarus, yang merupakan aliansi dekat Rusia, menyebutkan kalau tuntutan yang dianggap memperburuk krisis itu “absurd”.
Baca juga: Ukraina Akan Adakan Latihan Militer Gabungan Dengan AS
Dalam diskusinya melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin Prancis menuturkan keprihatinan tingginya atas situasi di perbatasan Ukraina.
“Niatan kita untuk melindungi kedaulatan Ukraina dan integritas wilayahnya sudah ditegaskan kembali oleh sang presiden,” ujar penasihat Macron kepada para wartawan mengenai percakapan yang sang presiden.
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, sebelumnya membantah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri yang menyebutkan kalau krisis migrasi Belarus bertujuan untuk mengalihkan perhatian Eropa dari meningkatnya aktivitas militer di dekat daerah perbatasan Ukraina.
Uni Eropa bertujuan untuk menghentikan langkah Belarus yang mendorong para migrasi masuk berbondong-bondong ke Polandia sebagai cara untuk balas dendam terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada Presiden Alexander Lukashenko.
Baik Belarus dan Rusia, keduanya membantah tuduhan tersebut.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya menyebutkan kalau NATO tidak ingin menspekulasi niatan Rusia terhadap Ukraina, walau ia menambahkan: “Kita melihat adanya konsentrasi pengumpulan tentara yang tak biasa, dan kita tahu kalau Rusia tak segan untuk menggunakan kemampuan militer tersebut sebelum melakukan aksi agresif terhadap Ukraina,” jelasnya.
(RAG)