Channel9.id-Polandia. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memperingatkan kalau krisis migrasi di perbatasan Belarus kemungkinan hanyalah awal dari “sesuatu yang lebih buruk”, Senin (22/11/2021). Selain itu penjaga perbatasan Polandia melaporkan kalau pasukan Belarus masih mendorong para imigran ke daerah perbatasan.
Sebelumnya, Uni Eropa telah menuduh Belarus telah menerbangkan ribuan orang dari Timur Tengah dan mendorong mereka untuk masuk ke Uni Eropa, Polandia, Lithuania dan Latvia dalam responnya terhadap sanksi-sanksinya.
Baca juga: Belarus Ambil Langkah Redakan Situasi Krisis Perbatasan
Belarus, yang membantah telah mendalangi krisis tersebut, membubarkan tenda para imigran di dekat daerah perbatasan pada hari Kamis lalu dan mulai memulangkan beberapa orang ke Iraq. Di lain sisi, Polandia dan Lithuania melaporkan masih ada upaya dari sekelompok kecil orang yang berusaha masuk secara ilegal beberapa hari ini.
Namun Morawiecki memperingatkan kalau krisis ini jauh dari kata akhir setelah ia berkunjung ke Estonia, Lithuania dan Latvia pada hari Minggu untuk mendiskusikan situasi tersebut.
Sebuah survey yang dirilis oleh koran Polandia Rzeczpospolita pada hari Minggu lalu menunjukkan 55% warga Polandia khawatir kalau krisis perbatasan itu dapat berujung konflik militer.
“Saya rasa apa yang sudah terjadi di depan mata kita, kejadian dramatis ini, hanyalah sebuah awal dari sesuatu yang lebih buruk,” ujar Morawiecki di Vilnius
Ia membicarakan soal meningkatnya kehadiran militer Rusia di dekat Ukraina, dan juga di belarus dan Kaliningrad yang merupakan daerah perbatasan Polandia dan Lithuania, merupakan sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk menyerang secara langsung maupun tidak.
Morawiecki juga menyebutkan “Situasi di Afghanistan setelah dikuasai Taliban kemungkinan akan dimanfaatkan untuk krisis migrasi selanjutnya,” pungkasnya.
(RAG)