Channel9.id-Jakarta. Ekonom senior Rizal Ramli menyebut warganet Indonesia memiliki reputasi buruk lantaran kasar dan suka membully di dunia maya.
“Kenapa reputasi netizen Indonesia terburuk, terkasar, suka membully di media sosial,”dikutip dari cuitan di akun Twitter @RizalRamli pada Minggu, 30 Januari 2022.
Menurutnya, orang Indonesia dikenal sebagai pribadi yang ramah di dunia nyata namun tidak demikian di dunia maya.
Baca juga: Pemerasan Modus Tabrak Lari, Polisi: Pelaku Butuh Uang Untuk Biaya Terapi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Presiden Gus Dur ini pun menuding jika sekumpulan orang bayaran atau buzzer dimobilisasi untuk mengkritisi tokoh-tokoh yang berseberangan dengan pemerintah.
“Apakah benar karena mobilisasi masif BuzzeRP yg dibayar utk hancurkan pikiran2 kritis?”cuitnya.
Dewasa ini, penggunaan buzzer untuk tujuan tertentu marak dan kerap kali mengundang perdebatan. Cara kerja buzzer yang seringkali memanipulasi opini publik mengundang kekhawatiran berbagai pihak. Pasukan buzzer juga sering digunakan menggunakan propaganda komputasi untuk tujuan politik.
Prof Cliffort Geertz, ahli antroplogi terkemuka pernah menggunakan istilah negara panggung atau theater state untuk negara-negara Asia Tenggara. Pada negara panggung, drama, simbolisme, narasi, dan persepsi lebih penting dari realitas. Elite manipulatif cukup bermain di panggung tanpa perlu memperbaiki realitas kehidupan rakyatnya yang susah.