Channel9.id – Jakarta. Sekjen Gerinda Ahmad Muzani membantah pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bahwa kenaikan harga minyak goreng disebabkan isu Rusia-Ukraina.
Menurut Muzani, masalah minyak goreng timbul karena ketidakcermatan pemerintah dalam memahami mekanisme pasar.
Wakil Ketua MPR itu lantas mengusulkan Kemendag menyetop ekspor minyak goreng dan memenuhi terlebih dahulu kebutuhan dalam negeri sehingga harga minyak di pasaran bisa terjangkau masyarakat.
Baca juga: Pengamat: Minyak Goreng Langka, Bukti Negara Kalah Dengan Pemilik Modal
“Oleh sebab itu, untuk menekan harga minyak goreng di pasaran adalah dengan melarang sementara ekspor CPO ke luar negeri. Negara harus berani bersikap dan menentukan mekanisme pasar terkait minyak goreng agar para pengusaha-pengusaha ini tidak lagi bermain mencari keuntungan di tengah kesulitan masyarakat,” ujarnya, Jumat 18 Maret 2022.
Menurut Muzani, jika Kemendag mengeluarkan aturan pelarangan ekspor minyak goreng, pasti persoalan minyak goreng ini sudah teratasi jauh-jauh hari lalu.
“Dan masyarakat tidak akan berlarut kesulitan antre untuk mendapatkan minyak goreng,” ujarnya.
Di samping itu, dia menilai kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng setelah Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut pemerintah karena terdapat mafia minyak.
Kenyataan ini ironis karena Indonesia menjadi produsen bahan dasar minyak goreng terbesar di dunia.
“Indonesia adalah produsen bahan dasar minyak goreng (CPO) terbesar di dunia. Tapi mengapa di negara kita justru sangat mahal dan sempat langka?” tanya Muzani.
“Artinya bahwa ada pihak-pihak yang bermain terkait persoalan minyak goreng ini, termasuk soal penetapan harga eceran di pasaran. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun mengakui itu,” lanjutnya.
Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi menyebut raibnya minyak goreng di pasaran ini terjadi karena ulah para spekulan dan mafia yang sengaja menyelundupkan minyak goreng.
“Ini spekulasi kami, ada orang yang tidak sepatutnya mendapatkan hasil dari minyak ini. Artinya masuk misalnya ke tempat industri. Jadi di sini saya bilang adalah mafia yang mesti kita berantas bersama-sama,” jelas Lutfi dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3).
HY