Channel9.id – Jakarta. Dalam mendukung dan melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Bhayangkara Jakarta Raya menerjunkan mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ponggang, Serangpanjang, Kabupaten Subang pada Jumat, 27 Mei 2022. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yang diikuti oleh 20 mahasiswa, dan didampingi 2 dosen pembimbing lapangan.
Awal kegiatan dilakukan acara penyambutan oleh Kepala Desa beserta aparat Desa bertempat di Aula Desa Ponggang. Selanjutanya dilakukan presentasi mahasiswa mengenai program kegiatan selama 1 (satu) bulan KKN di hadapan para perangkat Desa Ponggang.
Adapun program yang menjadi prioritas adalah revitalisasi Desa Ponggang sebagai kawasan Desa Wisata, digitalisasi Desa dalam pelayanan public, dan pendampingan masyarakat beserta aparatur Desa dalam membuat Peraturan Desa (Perdes).
Melihat presentasi mahasiswa, Kepala Desa Ponggang Asep Sunarya, menyambut baik dan mendukung program tersebut.
“Program seperti ini yang kami tunggu untuk memajukan Desa Ponggang. Oleh karena itu, kami menyiapkan segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung program tersebut,” tegasnya.
Dalam acara penyambutan tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama (MOU) antara FIKOM Universitas Bhayangkara Jakarta dengan Kepala Desa Ponggang. Pihak FIKOM UBHARA Jaya diwakili oleh Pembantu Dekan III, Wa Ode Siti Nurhaliza.
“Kerjasama dilakukan untuk menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di satu sisi, di sisi lain untuk mrngembangkan kemampuan mahasiswa dalam critical thinking skills, collaborative, dan communication,” tuturnya .
Sedangkan, Dwinarko sebagai dosen pembimbing lapangan untuk program revitalisasi Desa Ponggang sebagai kawasan Desa Wisata menjelaskan, Desa Ponggang banyak potensi wisata yang dikembangkan, seperti air terjun, pemandian air panas, dan pemandangan alam yang unik. Akan tetapi pengembangan itu terhambat karena belum adanya peraturan desa dalam tata pengelolaan.
“Oleh karena itu, kedua program tersebut akan kami sinergikan sehingga ada kepastian pengelolaan oleh masyarakat,” tegasnya.
Di sisi lain, dalam pengembagan digitalisasi desa, program akan diprioritaskan pada pelayanan publiK yang nantinya akan dikembangkan pada bidang lain, seperti komunikasi pemasaran wisata digital, integrasi UMKM dengan BUMDES. Melalui digitalisasi desa dalam pelayanan publik, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus dengan melaksanakan praktek langsung dari ilmu yang selama ini ditekuni di bangku kuliah.
“Kegiatan ini, mahasiswa dapat mempraktekan langsung mengenai strategi komunikasi dalam bentuk produksi digital dalam bentuk rancangan website, mulai dari mengindentifikasi permasalahan komunikasi, perencanaan komunikasi, pemyusunan komunikasi, dan produksi komunikasi yang dikemas dalam bentuk produk digital Website,” kata Ari Sulistyanto dan Pagi Muhamad selaku dosen pembimbing digitalisasi Desa.