Channel9.id-Jakarta. Mantan manajer produk OpenSea Nate Chastain ditangkap oleh Biro Investigasi Federal (FBI) pada Rabu (1/6/22) lalu di New York City, Amerika Serikat (AS). Chastain didakwa lantaran dinilai telah menipu dan melakukan pencucian uang dengan mengandalkan posisinya sebagai orang dalam perusahaan NFT.
Dilansir dari Gizmodo, Departemen Kehakiman menunjukkan bahwa Chastain melakukan aksinya sambil menggunakan pengetahuannya tentang NFT mana yang akan ditampilkan di platform OpenSea. Ia kemudian membelinya secara diam-diam, lalu menjualnya dengan harga lima kali lipat dari nilai aslinya.
“Dalam kasus ini, seperti yang dituduhkan, Chastain menggunakan skema kuno untuk melakukan aksinya—selaku orang dalam. Ia menggunakan informasi rahasia yang dimilikinya, untuk kemudian membeli lusinan NFT sebelum ditampilkan di beranda OpenSea,” ungkap Asisten Direktur Penanggung Jawab FBI Michael J. Driscoll.
Menurut Departemen Kehakiman, Chastain juga diduga menggunakan beberapa dompet kripto anonim untuk membeli NFT dan menjualnya dengan cepat. Chastain diduga melakukan aksi ini antara Juni dan September pada tahun lalu, dan ia telah membeli puluhan NFT. Selain itu, ia diduga menjual NFT dengan harga dua sampai lima kali lebih tinggi dari pembelian awal.
“NFT mungkin baru, tetapi skema kriminal ini tidak baru,” ujar Jaksa AS Damian Williams. “Seperti yang dituduhkan, Chastain mengkhianati OpenSea dengan menggunakan informasi bisnis rahasianya untuk menghasilkan uang bagi dirinya sendiri.”
Sementara itu, juru bicara OpenSea mengatakan bahwa pihaknya mengutuk tindakan Chastain dan memecatnya. “Ketika kami mengetahui perilaku Chastain, kami memulai penyelidikan dan akhirnya memintanya untuk meninggalkan perusahaan. Perilakunya melanggar kebijakan ketenagakerjaan kami dan bertentangan langsung dengan nilai dan prinsip inti kami,” katanya.
Sebagai informasi, anggota komunitas NFT pertama kali mengetahui aktivitas Chastain Musim pada musim gugur tahun lalu. Pengguna Twitter melihat Chastain telah menggunakan sejumlah dompet kripto untuk membeli NFT dari koleksi, bahkan sebelum NFT itu dirilis. Tak lama setelah itu, platform berita soal mata uang kripto di Cina mengklaim telah menganalisis aktivitas dompet Chastain dan menuduhnya menghasilkan sekitar $67.000 (sekitar Rp967 juta) dalam koin Ether (ETH) dari skema tersebut.
OpenSea lantas mengakui persoalan itu secara publik, namun tak menyebut nama Chastain pada saat itu. OpenSea hanya mengatakan bahwa mereka telah “mempelajari bahwa salah satu karyawan kami membeli barang-barang yang mereka tahu akan ditampilkan di beranda, sebelum barang-barang itu dirilis ke publik.”
Sayangnya, masalah OpenSea meluas melewati Chastain. Perusahaan digugat awal tahun ini oleh pengguna NFT dari Texas sebesar $1 juta (sekitar Rp14,4 miliar). Perusahaan dinilai bertanggung jawab atas NFT Bored Ape yang dicuri dari dompet kriptonya. Pada minggu yang sama, seorang peretas melakukan phishing terhadap pengguna OpenSea dan menghasilkan sekitar $1,7 juta (sekitar Rp24,5 miliar) dari NFT curian.
Adapun Chastain sedang berusaha mendapat hukuman yang lebih ringan. Ia yang didakwa dengan tuduhan menipu dan melakukan pencucian uang, membawa potensi hukuman masing-masing maksimal 20 tahun. Sementara itu, Departemen Kehakiman mengisyaratkan pihaknya semakin serius menindak kejahatan kripto.