Channel9.id-Jakarta. Twitter tak akan lagi meminta bayaran kepada pengguna yang ingin mengikuti obrolan ‘live’ di “Spaces”. Hal ini dilaporkan oleh The Information, baru-baru ini. Dikatakan bahwa Twitter menghentikan fitur “Ticketed Spaces”. Penghentian fitur ditujukan supaya bisa lebih fokus pada pengalaman inti di “Spaces”.
Sebelumnya, Twitter menguji coba “Ticketed Spaces” kepada seluruh pengguna pada Agustus tahun lalu. Fitur ini memungkinkan kreator konten meminta bayaran kepada audiensnya untuk acara di “Space”. Kreator bisa mengadakan acara bergaya TED Talk, misalnya, dan bisa mengobrol dengan penggemar mereka.
Perihal “Ticketed Spaces” itu, keuntungan Twitter relatif rendah. Twitter hanya mengambil komisi 3 persen dari kreator yang pendapatannya di bawah $50.000, dan 20 persen jika pendapatan melebihi angka itu. Komisi yang diambil Twitter juga harus dibayarkan ke Apple dan Google, di lain sisi, kreator tetap bisa mengambil sebagian besar pendapatan.
Meski begitu, Twitter tak benar-benar meninggalkan “Spaces”. Sebab saat ini pun Twitter sedang menguji coba ‘live audio’ di “Community”. Pun sedang mengerjakan proyek seperti stasiun bertema dan asupan harian.
Sebagai informasi, “Ticketed Spaces” berakhir ketika pelopor ‘live audio’ Clubhouse telah memikirkan kembali strateginya dan memberhentikan staf. Diketahui, ‘live audio’ hari ini tak sepopuler ketika pandemi COVID-19 datang pertama kali. Karenanya, ada kemungkinan bakal lebih sulit jika fitur berbayar dipertahankan.
Perihal nasib fitur “Ticketed Spaces” memang belum ada kepastian. Adapun penghentiannya sama sekali tak berkaitan dengan pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk. Namun, Musk menjanjikan perubahan besar dan akan menjadikan Twitter sebagai “town square” sambil meningkatkan labanya.