Hot Topic Nasional

Safari Kapolri ke Pesantren, Sinergi Polri dan Ulama Jaga Stabilitas Nasional

Channel9.id – Jakarta. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan safari ke beberapa pesantren pada Minggu 30 Oktober 2022. Kapolri berharap Polri dan para ulama bersama-sama menjaga stabilitas nasional tetap kondusif.

Kapolri menegaskan bahwa stabilitas politik tetap kondusif, menjadi modal bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045 siapa pun pemimpinnya nanti pada Pemilu 2024.

“Karena ini menjelang tahun politik, mari hilangkan hal-hal yang bersifat polarisasi,” ujar Kapolri. di sela kunjungannya ke sejumlah ulama pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu 30 Oktober 2022. Di antaranya, berkunjung ke sejumlah ulama di Sarang. Salah satunya bersilaturahmi dengan Kiai Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

Baca juga: Safari Kapolri ke Pesantren, Polri Tak Bisa Lepas dari Ulama

Kemudian, safari Kapolri dilanjutkan ke Pondok Pesantren Kauman Lasem, Rembang untuk bersilaturahmi dengan Kiai Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem (Gus Zaim) serta 50 kiai dari berbagai daerah.

Apalagi, kata Kapolri, bangsa ini juga memiliki cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan tujuan nasional masyarakat adil dan makmur.

“Untuk itu, Polri butuh ulama tentunya berbagai kegiatan kita harus terus kerja sama untuk mendinginkan situasi,” ujarnya pula.

Menurut Sigit, kerja sama antara polisi dan ulama sangat penting.

“Kita ingin Indonesia dijaga agar situasi keamanan ketertiban masyarakat juga tetap kondusif, termasuk stabilitas politik juga kondusif,” ujarnya.

Kiai Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem, pengasuh Ponpes Kauman Rembang mengungkapkan bahwa sebagai pemangku kepentingan masyarakat pondok pesantren punya peran dan tugas yang sama dengan Polri.

“Polri tugas pokok fungsinya kan di bidang kamtibmas, maka pesantren sebagai pemangku kepentingan dari unsur masyarakat juga punya tugas sama di bidang kamtibmas. Karena keduanya sama, maka butuh sinergi,” ujarnya. Agar bisa menjalankan program tersebut demi mewujudkan negara aman, damai dan sejahtera, kata dia lagi, diadakanlah pertemuan.

Hal terpenting, kata dia pula, silaturahmi tetap dijaga, karena akhir-akhir ini nilai-nilai silaturahmi itu agak terabaikan, dan inilah saatnya sinergi polisi dan santri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =