Lifestyle & Sport

Malam Melek Tapi Siang Tidur? Coba Pertimbangkan Hal Ini

Channel9.id-Jakarta. Ada beberapa orang yang lebih suka bekerja di malam hari. Selain memang “suka”, nyatanya memang ada orang yang memang terpaksa bekerja di malam hari karena sedang kebagian “shift” malam, misalnya.

Kalau Kamu bagaimana? Terlepas dari terpaksa atau tidak, sebetulnya bekerja atau beraktivitas sepanjang malam bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, lo. Baik dampak buruk dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sama-sama merepotkan dan berbahaya.

Nah, memang apa saja sih dampak buruk kalau beraktivitas sepanjang malam? Mari simak yang berikut ini, yuk!

1. Ganggu ritme sikardian
Tubuh manusia bekerja sesuai jam biologis atau ritme sikardian. Ritme sikardian ini merupakan siklus yang mengatur kapan Kamu harus terjaga dan kapan harus tidur. Normalnya, seseorang akan terjaga saat siang hari di mana langit sedang terang, dan akan tidur di malam hari ketika langit gelap.

Nah, kalau Kamu terbiasa banyak beraktitivitas di sepanjang malam dan tidur di siang hari, maka ritme sikardian akan terganggu. Lama-kelamaan, kebiasaan ini bakal berdampak butuk bagi kesehatan tubuh, lo, termasuk memicu masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung.

2. Berpotensi mengalami tekanan darah tinggi
Karena ritme sikardian tidak teratur, fisik dan psikis Kamu jadi lebih cepat stres. Kontrol stres yang terganggu dan tubuh yang kurang istirahat bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah. Oleh karenanya, Kamu yang terbiasa begadang lebih mungkin mengalami masalah tekanan dari tinggi, yang berpotensi memicu stroke.

3. Ganggu ritme hormon kortisol
Hormon kortisol berkaitan dengan stres. Dalam kadar normal, kortisol membantu Kamu fokus dan waspada. Normalnya, kadar kortisol mencapai puncaknya di pagi hari sekitar pukul 9 dan rendah di malam hari.

Namun, bagi Kamu yang suka begadang dan tidur di siang hari, kadar kortisol jadi berantakan. Salah satu dampak dari kondisi ini ialah Kamu jadi rentan stres dan cemas, serta tubuh juga mudah lelah.

4. Tubuh kesulitan menyesuaikan aktivitas di siang hari
Siang dijadikan malam dan malam dijadikan siang. Kebiasaan ini bakal membuatmu kesulitan untuk menyesuaikan kegiatan manusia pada umumnya, yang beraktivitas di siang hari dan tidur di malam hari.

Ketika Kamu memang harus “melek” di siang hari, hampir pasti Kamu bakal kalap. Organ tubuh yang sudah terbiasa “tidur” di siang hari jadi harus “bangun”. Kondisi ini membuat tubuhmu, baik secara fisik maupun psikis, jadi rentan stres.

Lebih jauh, kebiasaan menjadikan siang sebagai malam dan sebaliknya bisa meningkatkan potensi terkena obesitas, gangguan jantung, dan gangguan lever. Sementara dari segi psikis, kebiasaan ini rentan terkena kecemasan dan depresi.

5. Risiko depresi
Sudah disinggung sebelumnya, kebiasaan itu bisa berdampak buruk pada kondisi fisik dan psikis. Perihal psikis sendiri, ini sudah diperkuat pula oleh studi. Disebutkan bahwa orang yang tidur lebih malam cenderung mengalami kecemasan lebih parah yang berpotensi pada depresi.

Tidur terlalu malam saja bisa bermasalah seperti ini, apalagi bila tidak tidur dan malah tidur di saat siang hari.

Nah, meski Kamu lebih banyak beraktivitas di malam hari, sebaiknya perhatikan juga kesehatanmu. Pertimbangkan lagi apakah Kamu masih mau mempertahankan pekerjaan yang mengharuskanmu begadang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

56  +    =  61