Ekbis

Peluang Besar, Perilaku Sosial Pascapandemi Ciptakan Sinyal Positif Bagi Ekonomi Pariwisata

Channel9.id – Jakarta. Forum Doktor Bisnis Indonesia (Fordobi) berpendapat peluang industri pariwisata Indonesia usai pandemi Covid-19 meningkat meskipun dihadapi tantangan ancaman resesi, krisis pangan, krisis energi, dan sebagainya.

Menurut Ketua Fordobi Naufal Mahfudz, perilaku sosial mempengaruhi masyarakat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan sebagainya. Dengan demikian, ujar Naufal, perilaku sosial juga berdampak pada ekonomi pariwisata.

“Sekarang sudah mulai banyak orang tidak memakai masker, Desember tahun lalu, orang-orang masuk Mal Botani ini masih diminta pakai masker, tapi sekarang sudah tidak, kecuali sedang sakit,” kata Naufal dalam seminar nasional dengan tema “Peluang Industri Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi Covid-19”, di IICC Botani Square Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/2/2023).

Baca juga: KTT G20 Bali Bisa Jadi Berkah Bagi Sektor Pariwisata Indonesia

Baca juga: Prodi Usaha Perjalanan Wisata UNJ Sukses Gelar Festival Pariwisata 2022

Baca juga: Kemendagri Dorong Inovasi Daerah Dalam Pelayanan Publik Pascapandemi

Ia yang juga sebagai Direktur Utama PT BLST IPB mengungkapkan bahwa tingkat kunjungan ke mall dan hotel yang dikelolanya sempat naik turun selama puncak pandemi Covid-19.

Ia menyebutkan rata-rata kunjungan Mall Botani Square sebanyak 15 ribu per hari. Namun, ketika varian baru Covid-19 Omicron merebak, rata-rata pengunjung menurun kembali hingga jumlah terendahnya pada Februari 2022 sebanyak 300-an pengunjung. Sementara pada bulan Mei rata-rata naik mencapai 600-an pengunjung karena momen Lebaran.

“Jadi kami sangat tergantung, industri-industri pariwisata itu tergantung behavior ya, society behavior,” tuturnya.

Naufal yakin perilaku sosial akan lebih berbaur di dunia nyata karena batas kegiatan masyarakat yang lebih longgar dari tahun ke tahun pascapandemi. Sehingga, menurutnya, hal ini berdampak pada ekonomi pariwisata.

“Januari ini sudah naik lagi, jadi insya Allah optimis kita, new capter of tourism. Bahkan setelah pandemi ini new capter of life juga, bukan hanya tourism. Seluruh sendi kehidupan kita terpengaruh,” pungkasnya.

Sekjen Fordobi Antoni Ludfi Arifin memandang perlu adanya diskusi-diskusi antara para akademisi dan pebisnis mengingat pentingnya masalah bisnis ke depan. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan ekonomi pariwisata Indonesia.

“Perlu adanya gagasan agar ide yang terinternalisasi pada tacit knowledge para akademisi dan praktisi harus dieksplisitkan dalam bentuk sharing knowledge buku dan seminar-seminar, inilah salah satu misi Fordobi,” kata dia pula.

Sebagai informasi, seminar tersebut diselenggarakan oleh Fordobi yang dihadiri ketuanya Naufal Mahfudz, Sekjen Fordobi Antoni Ludfi Arifin, Chief Operating Officer (COO) PT Jaswita Jabar Raden Ridha Wirahman P, dan dosen sekaligus peneliti bidang pemasaran bisnis dan pariwisata Prodi Manajemen UNP Kediri Ema Nurzaenul Hakimah.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  6  =