Channel9.id-Semarang. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendukung pengembangan model Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik kampung Pancasila di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum pada saat kunjungan kerja ke Semarang, Senin, (10/4).
“Kami mendukung program ini, karena bagian dari membumikan nilai-nilai Pancasila melalui KKN, seperti halnya desa Pancasila, Kampung Pancasila, Kampung Tematik, desa berdikari, kampung Gotong Royong, yang intinya mengentaskan kemiskinan dan bisa mensejahterakan masyarakat sekitar”, ujarnya.
Karjono menjelaskan, kampung di desa Ponggok yang dulu desa dan kampung miskin, berubah menjadi maju usai mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan KKN. Para mahasiswa saat itu salah satunya memberikan solusi umbul atau sumber air bersih. Kini, desa tersebut saat ini memperoleh pendapatan asli daerah (PAD) puluhan miliar. Ia mengapresiasi program tersebut dan berharap menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia karena dapat membantu mengentaskan kemiskinan. “Ini menjadi suatu gebrakan tidak hanya di tingkat lokal melainkan tingkat nasional”, tegasnya.
Lebih lanjut Karjono mengatakan, jangan sekali-kali melupakan sejarah dan melupakan ulama. Dalam melestarikan Pancasila sangat penting dijaga dan diimplementasikan.
Karjono menekankan pentingnya Pancasila, karena sejak reformasi TAP MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P.4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, ditambah lagi satu tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan. Terlebih UU Sisdiknas diganti dan menghilangkan Mata Ajar atau mata kuliah Pancasila. “Ini semua menjadi keprihatinan kita, maka dari itu kita perlu perkuat upaya-upaya untuk memperkokoh Pancasila, dalam bidang apapun,”katanya.
Lebih lanjut Karjono menyebut, akibat banyaknya rongrongan terhadap Pancasila muncul tantangan yang dihadapi seperti tingginya tingkat radikalisme dan terorisme di kalangan mahasiswa, Dosen, ASN, TNI, Polri, maupun kepada anak-anak generasi muda sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa.
“Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional menjadi benteng pertahanan dari kelompok yang ingin merusak Ideologi Negara,”ucapnya.
“PP 4 Tahun 2022 ini selain mewajibkan penerapan mata ajar Pancasila dari mulai PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi, Pancasila juga diterapkan untuk Pendidikan Non Formal dan Informal,”tambahnya.
Karjono menjelaskan, UU Sisdiknas mengatur Kewarganegaraan merupakan mata ajar wajib, sedangkan dalam PP 4 Tahun 2022 dalam Pancasila terdapat Kewarganegaraan. “Ini artinya Pancaila merupakan mata ajar wajib,”tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unnes Prof. Dr. S. Martono, M.Si mengatakan, program KKN ini untuk mewujudkan Kampung Pancasila dengan strategi membumikan Pancasila di desa dengan motornya semangat muda dan inovasi mahasiswa.
Program meliputi mengatasi stunting, meningkatkan konten digital bertema kebangsaan dari generasi muda, membentuk kelompok agen Pancasila bekerjasama dengan PKK, memunculkan “local hero” menguatkan, dan memunculkan embrio kampung Pancasila..
“Tidak hanya itu dalam mengembangkan kelembagaan kita juga melakukan sosialisasi aparatur desa, kelurahan dan masyarakat lainnya”, paparnya.
Keterlibatan kegiatan ini selain BPIP juga TNI, Polri, Kesbangpol, Swasta dan Media yang memiliki peran penting dalam mengembangkan program tersebut.
Baca juga: Tak Lagi Indoktrinasi, Ini Cara BPIP Tanamkan Nilai Pancaila ke Generasi Muda
Baca juga: Pancasila Bakal Jadi Mata Ajar Wajib di Seluruh Jenjang Pendidikan
“Dalam program ini semua stakeholders terlibat dengan memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan -kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan”, tutupnya.