Channel9.id. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengharuskan penduduknya memiliki kendaraaan elektronik (electronic vehicle/EV). Hal sejalan dengan standard emisi mobil baru.
Pada Rabu (12/4), Badan Perlindungan Lingkungan mengumumkan bahwa rancangan peraturan pemerintahan Presiden AS Joe Biden ingin menciptakan “standard polusi terketat untuk mobil dan truk”. Rancangan itu ditujukan untuk kendarangan ringan dan menengah, seperti mobil penumpang, dan untuk kendaraan berat seperti truk. Dua peraturan ini akan membatasi jumlah mobil bertenaga gas, dan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi iklim.
Tujuan utama dari peraturan itu adalah mengurangi emisi dengan menjauhkan kendaraan tersebut dari jalanan, alih-alih berfokus pada emisi pipa knalpot yang lebih bersih dari mobil berbahan bakar fosil. Apabila peraturan tersebut berlaku, 67 persen penjualan mobil akan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2031, menurut proyeksi EPA.
Untuk diketahui, industri EV tengah berkembang pesat. Sebelum peraturan itu muncul, diperkirakan bahwa kendaraan listrik akan mencapai 40 persen dari keseluruhan penjualan mobil per 2030.
Badan Perlindungan Lingkungan memperkirakan bahwa standard baru itu akan menghemat 50 miliar ton emisi karbon pada tahun 2055. Adapun standard baru emisi yang diusulkan itu bukan hanya tentang udara bersih. Namun, juga akan menghentikan AS dari ketergantungan minyak asing “sekitar 20 miliar barel.” EPA juga mencatat bahwa pengemudi kendaraan bisa menghemat sekitar $12.000 untuk biaya bahan bakar dan perawatan dengan beralih ke EV.
Peraturan itu akan diterbitkan dalam Daftar Federal pada 13 April, yang akan memungkinkan publik memberi komentar. Apabila aturan ini berlaku, maka visi Biden untuk masa depan listrik merupakan lampu hijau.