Techno

Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru

Channel9.id, Jakarta – Menurut hasil studi Dalberg tahun 2017, tingkat kerugian pasca-panen ikan segar yang diderita Indonesia mencapai 25 persen setiap tahun.

Jika kehilangan makanan ini diubah menjadi nutrisi yang hilang, setiap tahunnya masyarakat Indonesia kehilangan hingga 16.500-27.500 metrik ton protein ikan.

Hal ini menjadi perhatian utama I-PLAN (Indonesia-Postharvest Loss Alliance for Nutrition), sebuah program khusus yang dirancang untuk mengurangi hilangnya nutrisi di sepanjang rantai pasokan pangan, besutan organisasi non-profit GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition).

Guna mengatasi permasalahan tersebut, program I-PLAN yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dengan dukungan penuh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP), mengadakan program kompetisi tingkat nasional bertajuk “Innovation Challenge”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Innovation Factory dan NTUitive.

Kompetisi ini diusung untuk mencari 10 finalis yang memiliki ide teknologi atau inovasi baru yang dapat diadopsi oleh pelaku rantai pasokan ikan segar lokal, untuk mengurangi Post-Harvest Loss (PHL) atau kerugian pasca-pangan.

Kondisi ini umumnya menimpa beberapa titik kritis, seperti tempat pendaratan ikan, transportasi dan distribusi, pengecer di pasar dan penjual pinggir jalan, sistem penyimpanan kecil serta bahan alternatif pengganti es.

“Kami mencari solusi dan inovasi yang dapat mencakup titik kritis lokasi pendaratan ikan hingga sampai ke tangan konsumen. Ini untuk memastikan bahwa ikan segar yang dijual berkualitas baik, aman, dan bergizi untuk konsumsi lokal,” kata Ravi Menon, Country Manager GAIN untuk Indonesia dalam keterangannya, Jumat (26/10/2018).

Tidak hanya untuk daerah perkotaan, Ravi melanjutkan, tetapi juga untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terutama di daerah pegunungan atau perbukitan.

Di daerah-daerah yang sulit dijangkau tersebut, biasanya ikan segar laut sangat jarang tersedia, atau dijual dengan harga yang relatif tinggi.

“Ikan adalah bagian penting dari sumber makanan pokok, tidak hanya untuk protein hewani, tetapi juga sebagai sumber mikronutrien, mineral dan asam lemak esensial. 100 gram ikan tongkol, misalnya, mengandung 56 persen asupan protein yang direkomendasikan untuk orang dewasa, dan 100 persen untuk anak usia 4-9 tahun,” ucap Ravi menjelaskan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  59  =  67