Channel9.id-Jakarta. Rusia menuduh Ukraina atas percobaan pembunuhannya terhadap Presiden Vladimir Putin dengan menggunakan drone di benteng Kremlin, Moskow, Kamis (4/5). Mereka mengancam akan adanya serangan balasan.
Rusia mengatakan ada dua kendaraan terbang tak berawak yang terbang menargetkan Kremlin.
“Berkat langkah tepat dari militer dan agen spesial kami dengan menggunakan sistem radar peperangan, alat tersebut berhasil kami antisipasi,” kutip pernyataan resmi dari Kremlin.
Serpihan drone-drone tersebut terlihat berserakan di dekat Istana Kremlin. Dikabarkan tak ada kerusakan ataupun korban jiwa.
Putin sendiri dilaporkan aman. Agensi berita RIA melaporkan bahwa ia sedang tidak di Kremlin pada saat itu, ia sedang berada di kediamannya di Novo Ogaryovo.
“Rusia mempunyai hak untuk mengambil langkah bela diri dimanapun dan kapanpun situasi mendesak,” lanjut pernyataan dari Kremlin.
Dua cuplikan video yang beredar luas di sosial media Rusia menunjukkan dua objek yang terbang ke salah satu bangunan tertinggi di Kremlin. Objek pertama hancur dan nampaknya hanya mengeluarkan asap hitam kecil saja, sedangkan yang kedua hancur dengan mengeluarkan ledakan yang cukup besar.
Analisis dari pihak barat mengatakan bahwa Rusia bisa saja merancang segala kejadian tersebut untuk menuduh Ukraina sebagai pelakunya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa ia dan negaranya sama sekali tak campur tangan dalam upaya tersebut.
“Kita tak menyerang Puting, atau Moskow, kami hanya bertempur di daerah kami,” ujar Zelenskyy di media press saat kunjungannya ke Finlandia.
Baca juga: Depot Bahan Bakar Rusia Terbakar di Dekat Jembatan Vital Krimea
Penasihat senior Zelenskyy mengatakan bahwa tuduhan tersebut menandakan bahwa Rusia sedang merencanakan serangan besar-besaran ke Ukraina.
Beberapa saat setelah Kremlin merilis pernyataan soal percobaan pembunuhan tersebut, Ukraina melaporkan adanya serangan udara di ibu kota Kyiv dan kota-kota lainnya.
(RAG)
