Laporan PBB Sebut Korban Sipil Meningkat Sejak Taliban Berkuasa
Internasional

Laporan PBB Sebut Korban Sipil Meningkat Sejak Taliban Berkuasa

Channel9.id – Jakarta. PBB mengatakan bahwa mereka mencatat tingginya jumlah korban sipil yang tewas semenjak Afghanistan diambil alih oleh Taliban. Walaupun begitu, nominal ini masih jauh dibawah jumlah korban sipil pada saat perang dahulu, Selasa (27/6/2023).

Dalam laporan yang dirilis oleh PBB pada hari Selasa, kantor urusan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan 1,095 warga sipil tewas dan 2,679 lainnya mengalami luka-luka dari tanggal 15 Agustus 2021 sampai Mei 2023.

Mayoritas korban meninggal disebabkan oleh bom rakitan yang menyerang tempat-tempat umum seperti masjid, pusat pendidikan, dan pasar.

Walaupun konflik bersenjata sudah menurun secara dramatis sejak Taliban mengambil alih kepemerintahan, Afghanistan masih harus menghadapi tantangan dari ISIL (ISIS).

Menurut UNAMA, serangan kerap dilakukan oleh Taliban ke ISIL. UNAMA menambahkan bahwa intensitas serangan itu sangatlah besar walaupun jarang terjadi.

“Laporan dari UNAMA menunjukkan bahwa selain warga sipil yang menderita karena serangan-serangan ini, namun besarnya intensitas serangan bom bunuh diri sejak 15 Agustus 2021 ini, walau cukup jarang, telah membuat korban banyak berjatuhan,” tulis laporan tersebut.

Lebih dari 1,700 korban, termasuk yang meninggal dan luka-luka, disebabkan oleh bom bunuh diri ISIL.

Baca juga: PBB Sebut Perdagangan Narkoba Meningkat Drastis

Dalam responnya terhadap laporan PBB, Menteri Luar Negeri Taliban mengatakan Afghanistan telah menghadapi beragam tantangan keamanan selama bertahun-tahun jauh sebelum mereka berkuasa.

Ia mengatakan situasi dibawah kepemerintahan Taliban, yang mereka sebut sebagai kepemerintahan Emirat Islam Afghanistan, situasi sudah jauh lebih baik.

“Pasukan keamanan Emirat Islam bertanggung jawab  untuk memastikan keamanan warga sipil dan melakukan penindakan ke markas-markas teroris,” ungkap pernyataan resminya.

Laporan itu juga mengutip bahwa serangan ini terus terjadi di tengah-tengah krisis ekonomi dan dan finansial negara.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  79  =  83