Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi meningkatnya kepercayaan publik terhadap Polri berdasarkan hasil lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Ia menilai meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri ini tak lepas dari kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Ini hasil yang menggembirakan tapi sudah saya yakini. Kegigihan, keberanian, dan ketulusan Pak Kapolri sangat jelas memberikan hasil yang memuaskan,” kata Sahroni kepada wartawan, Senin (3/7/2023).
Meskipun demikian, Politikus NasDem ini meminta jajaran Polri agar tak tinggi hati dengan hasil survei tersebut kemudian melupakan kerja melayani masyarakat. Justru, menurutnya, Polri harus tetap merendah sehingga terpacu untuk melayani masyarakat dan mendapatkan penilaian baik dari publik.
“Namun Pak Kapolri dan jajaran saya minta hiraukan saja hasil ini, anggap posisi Polri selalu di bawah, sehingga Polri terus tak jumawa dan terpicu selalu ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Adapun hasil survei Indikator Politik menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 76,4 persen pada Juni 2023. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak periode yang sama tahun lalu, sebelum kasus Ferdy Sambo mencuat ke publik.
Lebih rinci, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menjelaskan tingkat kepercayaan ini terdiri dari 65,6 persen responden yang cukup percaya dan 10,8 persen responden yang sangat percaya terhadap Polri.
“Ternyata, kurang dari setahun, polisi berhasil memulihkan citranya,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Evaluasi Publik Atas Kinerja Lembaga Penegak Hukum dan Perpajakan’ secara virtual, Minggu (2/7/2023).
Burhanuddin mengatakan, pada rilis survei Agustus 2022, kepercayaan publik terhadap Polri anjlok di angka 54 persen. Saat itu, survei dilakukan kurang lebih sebulan setelah peristiwa pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo.
“Kami sampaikan itulah trust (kepercayaan) paling rendah (kepada) polisi. Kami umumkan saat itu,” tuturnya.
Survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Kemudian, margin of error survei kurang lebih sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Baca juga: Kepercayaan Publik Meningkat Tajam, Polri Pulihkan Citra Usai Anjlok Digerus Kasus Sambo
Baca juga: Kapolri Minta Jajaran Raih Kembali Kepercayaan Publik
HT