Hot Topic Nasional

Pimpinan Komisi III DPR Setuju NII Masuk Daftar Organisasi Terorisme

Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni setuju dengan usulan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mendorong agar gerakan Negara Islam Indonesia (NII) masuk dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).

Sebagai informasi, DI/TII atau NII merupakan kelompok jaringan radikal terorisme melalui gerakan pemberontakan yang dipimpin Marijan Kartosuwiryo. Namun dengan dicabutnya UU Anti subversi Nomor 11/PNPS/1963 pascareformasi, negara tidak punya instrumen hukum untuk menjerat NII.

“Sangat sependapat dengan yang dikatakan BNPT,” kata Sahroni, Sabtu (8/7/2023) dikutip dari detikcom.

Sahroni menilai, NII merupakan ancaman karena memiliki ideologi yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Karena itu, pemerintah harus segera bertindak.

“Kita tidak boleh main-main dengan mereka yang dapat menyebabkan rusaknya kultur kita. Harus diberi efek jera,” kata politikus NasDem itu.

Ia pun meyakini bahwa BNPT bakal menindak NII jika sudah masuk dalam daftar organisasi terorisme. “Saya yakin, kepala BNPT ahli dalam hal penindakan,” katanya.

Sebelumnya, BNPT mengakui Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang secara historis memiliki afiliasi dan keterkaitan dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Namun BNPT menjelaskan Ponpes Al-Zaytun ataupun NII tak dapat serta-merta dijerat pasal terorisme karena tak termasuk daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).

“Persoalannya adalah apakah sampai saat ini masih ada? Tentu ini masih dalam proses kajian dan pendalaman BNPT bersama dengan stakeholders terkait lainnya,” kata Direktur Deradikalsisasi BNPT Ahmad Nurwakhid dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).

“UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Nomor 5 Tahun 2018 hanya bisa diterapkan terhadap kelompok atau jaringan radikalisme yang masuk dalam list daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT), seperti JI, JAD, JAT, dan lainnya,” sambung dia.

Senada dengan BNPT, Direktur Lembaga Daulat Buku (LDB) Soffa Ihsan juga menyebut pimpinan Al-Zaytun Panji Gulang terkait dengan NII dengan rekam jejak kejahatannya yang sangat luar biasa.

“Iya Panji Gumilangnya karena terkait NII dan pidananya juga banyak. Kalau penistaan agamanya masih khilafiyah,” kata Direktur LDBB Soffa Ihsan kepada Channel9.id, Minggu (9/7/2023).

Menurut Soffa, kejahatan Panji Gumilang perlu diusut secara tuntas. Bahkan menurut Soffa, ada eks NII Bandung yang ingin membunuh Panji Gumilang karena dulunya tereksploitasi.

“Panji Gumilang itu luar biasa kejahatannya. Saya sudah pernah ketemu lumayan banyak eks NII Jabar dan Jatim semuanya mengutuk Panji,” kata Soffa.

Namun demikian, kata Soffa, Panji Gumilang terbilang sangat lihai berkelit untuk menyembunyikan kejahatannya.

“Fokus Panji, memang sulit membuktikan karena Panji lihai berkelit. Kalau penistaan agama yang dikedepankan justru mengaburkan kasus Panji yang lebih vital,” terang Soffa Ihsan yang juga marbot Rumat Daulat Buku (Rudalku) itu.

Panji, menurut Soffa, tentu saja berjejaring dengan mereka yang dulu masuk NII KW 9 yang pimpinannya Panji Gumilang.

“Yang terkordinasi dengan mereka yang dulu masuk NII KW 9 dan pimpinannya Panji. Ada pernah saya ketemu NII asli yang merujuk Kartosuwiryo dan tidak ada hubungan dengan NII Kw 9 Panji,” bebeber Soffa.

Berdasarkan temuannya, Soffa menyimpulkan bahwa hampir semua kelompok teroris dulunya dari NII.

“Metamorfosa NII ke JI terbukti fakta. Kalau yang tertangkap memang sekitar 35 orang dan itu sudah lakukan amaliyat teror. Kalau yang masih jaringan jauh lebih banyak,” pungkas Soffa.

Baca juga: BNPT: NII Induk dari Semua Jaringan Teror di Indonesia

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  3  =