Channel9.id – Jakarta. Wabah Anthrax yang terjadi di Daerah Istimewa Yogjakarta sempat menjadi perhatian masyarakat. Salah satu alasan utamanya adalah adanya korban jiwa dan puluhan orang yang jatuh sakit karenanya.
Salah satu alasan ketakutan selain dari korban jiwa adalah kapasitas penggunaannya sebagai senjata biologis meskipun hal tersebut belum pernah terjadi di Indonesia. Indro Cahyono, pakar virologi, dalam webinar mengenai pencegahan Anthrax sempat menyinggung penggunaan spora ini sebagai senjata biologis.
Kegunaan Anthrax sebagai senjata biologis sendiri mengandalkan tipe infeksi melalui saluran pernafasan manusia. Cahyono sendiri menyinggung insiden penggunaan makhluk hidup mikrokopis ini yang diubah jadi tepung putih dari dikirim lewat surat. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa bakteri Bacillus Anthracis pernah digunakan sebagai sarana terror pada tahun 2001. Bubuk spora Anthrax dikirim melalui pos dan menyebabkan lima orang meninggal.
Penggunaan bakteri ini sebagai senjata biologis memiliki tiga alasan yakni, kemudahan berkembang biakan dan ketersediaannya secara alami, tidak banyak diketahui karena dapat diletakan di makanan, semprotan atau bubuk, dan terakhir karena ada sejarah penggunaannya sebagai senjata sebelumnya.
Dalam peristiwa lainnya, sekte keagamaan di Jepang juga sempat melakukan teror dengan mengandalkan bakteri ini meskipun tidak ada korban jiwa. Hal ini disebabkan mereka menggunakan bakteri yang sudah di lemahkan.
Baca juga: Mengenal Penanggulangan Kasus Penyakit Anthrax
Selain itu dalam peristiwa aksi terrorisme, anthrax sebagai senjata pernah hadir dalam peperangan skala besar. Dilansir dari livescience, senjata ini pernah digunakan oleh kombatan dari Scandanavia terhadap tentara kerajaan Russia. Di era yang sama, Jerman menggunakan Anthrax untuk menyerang hewan ternak yang akan dikirim ke tentara sekutu sehingga menyebabkan kematian massal hewan ternak.
Pada perang dunia kedua, salah satu penggunaan senjata biologis paling buruk terjadi di Tiongkok saat penjajahan Jepang. Unit 731 terkenal dengan percobaan manusia menggunakan Anthrax sebagai experiment langsung. Di masa yang sama, pihak Inggris melakukan uji coba penggunaan senjata biologis berbasis Anthrax di pulau Gruinard, Skotlandia.
Meskipun dianggap berbahaya karena seringkali menyebabkan kehilangan nyawa, wabah ini sebenarnya hanya butuh penanganan tepat dan kesadaran masyarakat. Ditambah lagi sebagai penyakit yang disebabkan bakteri, penyebarannya tidak akan menyebabkan pandemic seperti Covid-19.
(FB)